Bulog Naikkan Harga Gabah Kering

Rabu, 22 Juni 2011 – 19:09 WIB

JAKARTA--Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menjelaskan, Bulog terus memaksimalkan penyerapan dari produksi petani dalam negeriNamun persoalannya, banyak petani di lapangan yang sudah terikat dengan para tengkulak yang justru merugikan mereka.

Karena itulah kata Sutarto, Perum Bulog melakukan langkah antisipasi dengan cara menjemput bola langsung ke Unit Pengolahan Gabah dan Beras (UPGB)

BACA JUGA: Jelang Puasa, Bulog Jamin Pasokan Beras Aman

Dengan cara ini para petani langsung mendapatkan keuntungan dari hasil kerja keras mereka tanpa pihak ketiga.

‘’Tahun ini jauh meningkat dari tahun lalu
Contohnya di Kerawang, 40 persen sudah langsung dibeli dari UPGB dan Satgas,’’ kata Sutarto kepada wartawan di Istana Negara, Rabu (22/6).

Dengan keluarnya instruksi presiden bulan April lalu mengenai pembelian gabah dan beras, Sutarto mengatakan Perum Bulog memiliki keleluasan untuk menambah stok mereka dari hasil panen petani dalam negeri

BACA JUGA: DPR Diminta Dorong Bank Mega Kembalikan Dana Elnusa

Sehingga harga pun dari petani bisa dinaikkan bahkan hingga 3 kali selama tahun 2011 ini.

‘’Tapi kita tidak mau bisa memicu inflasi, karena ini persoalannya di konsumen
Sampai saat ini kontrak di Bulog 1,3 juta ton dan yang sudah masuk mencapai 1,2 juta ton,’’ kata Sutarto.

Saat ini kata Sutarto, Bulog bahkan sudah bisa membeli gabah kepada petani sesuai dengan kondisi di daerah masing-masing

BACA JUGA: Optimistis Market Leader

Misalnya di wilayah Selatan Indonesia (NTT, Sulawesi) bila biasanya rata-rata dibeli dengan harga Rp5.400 per Kg sekarang sudah bisa dibeli dengan harga Rp5.600 per Kg.

‘’Jadi kita sudah menggunakan harga yang berbeda untuk seluruh IndonesiaKalau dulu kan sama sajaKalau sekarang benar-benar kita jaring semua stok yang adaBahkan di Jawa dari harga Rp3.000 sudah mencapai harga Rp3.650,’’ jelas Sutarto.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Medco Kantongi Standby Loan USD 140 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler