Bulog Pastikan Distribusi Beras di Jatim Aman

Senin, 11 Maret 2019 – 11:11 WIB
Stok beras di Pasar Induk Beras. Foto: dok. Humas Kementan

jpnn.com, SURABAYA - Perum Bulog akan memindahkan stok beras dalam gudang di wilayah rawan banjir ke area yang lebih aman.

Bulog pun memastikan bahwa banjir yang terjadi di 15 kabupaten di Jawa Timur tidak mengganggu gudang penyimpanan beras.

BACA JUGA: Strategi Bulog Serap Kedelai Petani Jatim

’’Stok beras Bulog secara nasional lebih dari 1,8 juta ton. Gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia siap menyalurkan stok tersebut bila sewaktu-waktu dibutuhkan,’’ ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Tri Wahyudi Saleh, Minggu (10/3).

Saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog Jawa Timur sekitar 500 ribu ton.

BACA JUGA: Audit Bulog Disarankan untuk Ungkap Beras Busuk

Menurut dia, angka tersebut aman untuk ketahanan pangan beberapa bulan ke depan. Karena itu, tidak perlu ada kekhawatiran.

Beras tersebut siap disalurkan sebagai bantuan bagi masyarakat yang wilayahnya terkena dampak banjir.

BACA JUGA: Beras Buruk di Bulog Harus Segera Dievaluasi

Bulog juga memastikan gudang di daerah Madiun dan sekitarnya dalam kondisi aman.

Pengecekan gudang dilakukan di seluruh wilayah kerja Bulog Jatim untuk memastikan agar beras yang tersimpan tetap aman dari banjir.

’’Bila ada gudang yang berada dalam area rawan banjir, stok beras akan dipindahkan ke gudang yang lain,’’ tutur Tri.

Tri menambahkan, telah disiapkan CBP minimal 200 ton untuk setiap provinsi dan 100 ton untuk setiap kabupaten dan kota guna memenuhi kebutuhan tanggap darurat seperti bencana alam dan rawan pangan.

Hingga saat ini, 2.500 kg CBP Bencal yang telah disalurkan untuk korban terdampak banjir di Madiun sesuai dengan permintaan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

Selain menyerahkan bantuan melalui CBP, Bulog memberikan bantuan berupa 100 paket sembako.

’’Selain itu, Bulog menyediakan satu unit gudang di GSP Jeruk Gulung, Subdivre Madiun, untuk menyimpan bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat di area ini,’’ tambah Tri.

Tahun ini pemerintah menargetkan bisa menyerap 1,83 juta ton gabah. Sesuai dengan rapat koordinasi serap gabah, ada 12 provinsi yang menjadi fokus potensi produksi dan target sergap oleh Bulog selama Januari–Maret 2019.

Provinsi itu Aceh, Sumatra Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, NTB, dan Sulawesi Selatan, serta Sulawesi Barat.

Provinsi dengan potensi produksi padi terbesar adalah Jawa Timur sebesar 4,6 juta ton gabah kering giling (GKG).

Setelah itu diikuti Jawa Tengah 3,98 juta ton, dan Jawa Barat 3,2 juta ton. Saat ini Bulog masih memiliki 2,1 juta ton cadangan beras pemerintah.

Dengan adanya penyerapan gabah tersebut, stok beras bisa bertambah hingga 3,7 juta ton. (agf/c4/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ki Musbar: Beras Busuk Tak Bisa Jadi Pakan Unggas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler