Strategi Bulog Serap Kedelai Petani Jatim

Kamis, 07 Maret 2019 – 11:15 WIB
Budi Waseso. Foto: Miftahulhayat/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Perum Bulog pun menambah infrastruktur berupa gudang penyimpanan khusus kedelai berkapasitas 3.500 ton.

’’Kalau disimpan di gudang beras, kedelai cepat rusak. Makanya, sekarang kami bangun gudang khusus,’’ ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat meresmikan gudang kedelai di Kompleks Pergudangan Banjar Kemantren Subdivre Surabaya Utara, Divre Jawa Timur, Rabu (6/3).

BACA JUGA: Audit Bulog Disarankan untuk Ungkap Beras Busuk

Menurut dia, gudang khusus itu akan membuat Bulog mampu menyerap lebih banyak kapasitas kedelai hasil panen petani di seluruh Jatim.

Pembangunan gudang sejak akhir 2017 tersebut menelan biaya Rp 5,8 miliar. Biayanya diambilkan dari program penyertaan modal negara (PMN).

BACA JUGA: Beras Buruk di Bulog Harus Segera Dievaluasi

Karena berkapasitas besar, gudang khusus itu bisa menyimpan kedelai dari sedikitnya tiga sentra produksi. Yaitu, Banyuwangi, Sampang, dan Lamongan.

’’Petani jadi punya harapan. Mereka punya kepastian bahwa kedelai mereka laku dengan harga yang baik,’’ kata Buwas.

BACA JUGA: Ki Musbar: Beras Busuk Tak Bisa Jadi Pakan Unggas

Dengan banyaknya stok kedelai dalam negeri, arus impor bisa ditahan.

Jadi, para perajin tempe dan tahu yang selama ini bergantung pada kedelai impor juga beralih ke kedelai dalam negeri.

Sebab, menurut Buwas, impor mematikan semangat petani kedelai.

Gudang kedelai tersebut merupakan realisasi UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Perpres Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada Perum Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.

Salah satu upayanya adalah pengembangan infrastruktur pascapanen, terutama untuk komoditas pajale (padi, jagung, dan kedelai).

Gudang sepanjang 54 meter dan lebar 30 meter tersebut adalah salah satu infrastruktur pascapanen yang dibangun di wilayah Jatim.

Selain gudang khusus kedelai itu, Perum Bulog masih menyiapkan beberapa fasilitas lain.

Misalnya, modern rice milling plant (MRMP) dan rice-to-rice (RTR) di lokasi-lokasi sentra komoditas beras. 

Ada juga corn drying center (CDC) di lokasi-lokasi sentra produksi dan konsumsi komoditas jagung. (res/c14/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD OKUT Minta Buwas Periksa Beras Busuk di Gudang Bulog


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kedelai   Bulog   Budi Waseso  

Terpopuler