Bulog Pastikan Stok Beras Akhir Tahun Aman

Rabu, 18 Desember 2013 – 15:40 WIB
Ilustrasi beras.jpg. FOTO: Thomas Kukuh/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Hari besar Natal dan tahun baru tinggal menghitung hari. Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Alimoeso mengatakan stok beras cukup untuk memenuhi peningkatan kebutuhan menyambut akhir tahun dan harganya pun relatif stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Stok beras cukup sehingga kita tidak perlu impor, jadi posisi sekarang begitu dan harga juga terjaga," ujarnya saat ditemui seusai rapat koordinasi di Jakarta, Rabu.

BACA JUGA: Pekerja Ancam Mogok Jika RJ Lino Tidak Dicopot

Peningkatakan permintaan akhir tahun serta masalah cuaca yang bisa mengganggu proses distribusi memang menjadi perhatian khusus perusahaan pelat merah ini. Soetarto pun meyakinkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai upaya antisipasi.

Ia menjelaskan, stok beras yang tersedia dalam gudang Bulog saat ini mencapai 2,1 juta ton dan angka tersebut mencukupi untuk mendukung produksi beras tahun ini, yang tercatat surplus sebesar 5,4 juta ton.

BACA JUGA: Mentan Pastikan Stok Sembako Aman

"Pengadaan kita sekitar 10 persen dari kebutuhan selama setahun. Jadi, setiap saat Bulog tidak boleh stok berasnya kurang dari 2 juta ton, sepanjang tahun itu diusahakan pada posisi dua juta ton," katanya.

Soetarto mengatakan, untuk tahun depan Bulog akan terus melakukan fungsinya dalam menjaga sistem logistik beras, termasuk menyediakan stok dan melakukan impor, apabila dibutuhkan serta tergantung dari permintaan pasar.

BACA JUGA: Otorita Asahan Masih Operasi di Masa Transisi Inalum

"Demand`-nya kita sudah tahu sekian jumlah penduduk. Namun, `supply` sering terganggu karena cuaca, banjir, dan ada hama, itu yang harus diantisipasi. Kalau semua ada, kemudian pengadaan dalam negeri lancar, harga terjaga artinya tidak bergejolak, kita tidak perlu impor," katanya.

Menurut dia, impor beras merupakan salah satu cara tercepat untuk menjaga stok, karena yang terpenting adalah mengupayakan agar harga beras tetap stabil dan laju inflasi terjaga, namun hal tersebut tergantung dari penugasan pemerintah.

Sementara, mengenai kemungkinan Bulog menjadi stabilisator harga komoditas lain seperti gula, Soetarto mengatakan Bulog siap bekerja sama dengan institusi lain termasuk BUMN, agar pasokan dalam negeri mencukupi dan harga-harga stabil. 

"Untuk bisa jadi stabilisator gula, Bulog harus menguasai `buffer` stok, kurang lebih setiap saat kita harus mempunyai 300 ribu ton, sehingga harga tidak bergejolak. Kami siap bekerjasama dengan siapa saja, tentunya bisa dengan berbagai alternatif," katanya. (ant/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Bandung dan Jogja Paling Banyak Dibeli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler