jpnn.com - TANJUNG SELOR - Bupati Bulungan Budiman Arifin menyatakan banjir yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten ini sebagai tanggap darurat bencana. Penetapan status tersebut telah dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Bupati yang ditandatanganinya kemarin.
"Saya tetapkan status tanggap darurat bencana. Dengan demikian, untuk penanggulangan bencana banjir, akan ditanggung biayanya oleh pemerintah daerah melalui alokasi dana tak terduga, yang salah satunya untuk penanganan tanggap darurat bencana," kata Budiman dilansir Bulungan Post (Grup JPNN.com), Kamis (12/2).
BACA JUGA: Bentor Dihajar Bus, Tiga Pengemis Tewas
Dia menyebutkan, untuk penanganan banjir kali ini, Pemkab Bulungan telah mengucurkan dana sebesar Rp 10 miliar.
"Hari ini (kemarin, Red) dicairkan. Dana ini untuk penanganan jangka pendek. Seperti keperluan logistik, penanganan pengungsi, korban dan lain-lain," jelasnya.
BACA JUGA: Delapan Rumah Warga di Bahau Hulu Hanyut Dibawa Banjir
Lebih jauh disampaikan, berdasarkan laporan yang diterima, jumlah desa dan kelurahan yang dilanda banjir di Bulungan ada 17 desa. Tersebar di 5 kecamatan. Yakni, Tanjung Selor, Tanjung Palas, Tanjung Palas Barat, Peso Hilir dan Peso.
Salah satu daerah terparah di Peso. Di kecamatan ini, sedikitnya ada 5 desa yang mengalami dampak terparah akibat banjir. Yaitu Desa Long Bia, Long Pelban, Lepak Aru dan Long Peso.
BACA JUGA: Pengacara Kondang Kehilangan Enam Batu Akik di Bandara
"Untuk korban banjir di Peso kita evakuasi atau diungsikan ke lokasi yang tinggi. Ada tiga titik pengungsian, di lokasi PLN, gereja dan Kantor Koramil," urainya.
Jumlah korban yang terkena dampak banjir, sebutnya, ada sekitar 10.000 jiwa. Kerugian belum dihitung.
"Sementara kita fokus penanganan korban dulu. Seperti evakuasi, bantuan logistik, pengungsian dan sebagainya. Sedangkan untuk penanganan pasca bencana, kita lakukan nanti yang diawali dengan pendataan aset-aset dan sarana pra sarana yang rusak," terang Budiman.
Lebih jauh dia mengatakan, bencana banjir yang melanda beberapa kecamatan di Bulungan ini disebabkan dari luapan air Sungai Kayan yang merupakan kiriman dari wilayah hulu.
Apakah sebagai dampak dari kerusakan hutan? Budiman tidak mau berspekulasi. Dia mengatakan, wilayah hulu sungai Kayan merupakan kawasan hutan konservasi. Sehingga kecil kemungkinan ada pembabatan hutan di wilayah tersebut. (*/nug/*/put/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Cantik Ini Meninggal, Diduga Kebanyakan Makan Mi Instan
Redaktur : Tim Redaksi