BUMDes Akan Sulit Bertahan, Jika...

Rabu, 24 Juni 2015 – 03:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, penguatan ekonomi desa menjadi salah satu fokus program lembaganya saat ini.

Bukan hanya sekadar produksi sektor primer yang kerap menempatkan masyarakat desa sebagai subsistem, tapi harus mempunyai nilai tambah. Karena itu, perlu ada upaya menciptakan kewirausahawan berbasis modal finansial dan sosial.

BACA JUGA: 4 Kementerian/Lembaga Belum Dapat Tunjangan Kinerja

“Misalnya kalau kita bicara desa wisata, kami bukan hanya sekadar bicara kekuatan modal. Akan tetapi juga ada kekuatan sosial seperti gotong royong yang kita punyai sebagai identitas masyarakat Indonesia. Itu harus menjadi nilai tambah," ujar  Marwan, Senin (22/6).

Marwan mencontohkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dalam menjalankan programnya, BUMDes tidak harus melulu menyantuni kepentingan yang bersifat ekonomi. Aspek sosial juga diperhatikan sehingga keberadaan BUMDes menjadi relevan dalam konteks sosial masyarakat desa.

BACA JUGA: Begini Aturan Pelaksanaan Ibadah Bagi Tahanan KPK

“Jika meletakkan modal sosial sebagai yang utama, BUMDes tidak akan menimbulkan konflik kepentingan di tengah masyarakat. Kalau melulu hanya bertujuan mengumpulkan  modal finansial, BUMDes akan susah bertahan di tengah-tengah masyarakat," ujar Marwan. (gir/jpnn)

 

BACA JUGA: Pesohor Negeri: Astaghfirullah... DPR Sahkan Dana Aspirasi

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hati-hati Ada Kerupuk Mengandung Boraks


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler