JAKARTA - Bumi Plc bakal menuntaskan tender offer (pembelian sisa saham publik) PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS)Rencana itu disebut-sebut akan rampung pada medio kuartal tiga 2011 mendatang
BACA JUGA: Tifico Target Laba USD 10,8 Juta
Saat ini kelanjutan proses itu, masih menunggu pembicaraan dengan regulator pasar modalBACA JUGA: Ray White Gencar Penetrasi Pasar
Proses akan dilakukan pada kuartal ketiga 2011, hingga convertibel bond (CB) dikeluarkanBACA JUGA: Ramba Incar Kenaikan Produksi Minyak
Sebagaimana diketahui, BUMI merupakan pemilik saham mayoritas dari Bumi PlcSaat ini, BUMI masih memiliki saham BRMS sekitar 12 persen dengan harga Rp 850 per lembar sahamPihak BUMI sebut Dileep, akan mempertahankan kepemilikan tersebutNah, Bumi Plc saat ini telah memiliki saham BRMS sebanyak 75 persen hasil pembelian dari BUMI dengan total transaksi mencapai USD 2,07 miliarAtas fakta itu, berdasarkan peraturan pasar modal, Bumi Plc diwajibkan menggelar tender offer terhadap sisa saham BRMS yang beredar di publik“Bumi Plc akan membayar saham BRMS seharga Rp 850 per saham, atau 22 persen premium dari harga penutupan rata-rata 30 hari hingga 27 Mei,” imbuh Dileep
Dana tender offer itu bakal dibiayai dari penerbitan obligasi konversi (convertible bonds/CB) kepada BUMI, dengan kupon sebesar 2 persen dan harga konversi awal 15,88 EuroProses CB itu ditarget tuntas pada September 2011 mendatang.
Di sisi lain, BUMI menggelontorkan dividen senilai USD 93,3 jutaAlokasi dividen itu 30 persen dari laba bersih 2010 yang tercatat USD 311 jutaDengan fakta itu, setiap pemegang saham akan mengantongi dividen sebesar Rp 41,78 per lembar saham“Alokasi dividen itu sudah menjadi kesepakatan final perseroan," ucap Dileep
Realisasi dividen itu sebut Dileep, mengacu pada membaiknya kinerja perseroan sepanjang 2010Di mana perusahaan tambang milik Aburizal Bakrie itu berhasil membukukan laba bersih senilai USD 311 jutaNilai itu mengalami peningkatan 63 persen dibanding edisi sama tahun lalu di kisaran USD 191 juta
Sementara nilai penjualan tercatat USD 4,4 miliar atau naik signifikan dibanding nilai penjualan 2009 di level USD 3,7 miliarMelonjaknya pertumbuhan itu didapat melalui kenaikan harga dan permintaan batubara pascabanjir besar melanda AustraliaMaklum, negeri Kanguru itu memiliki peran cukup besar dalam memasok kebutuhan batubara dunia(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Tambang Mentah Kena Pajak
Redaktur : Tim Redaksi