jpnn.com, JAKARTA - Langkah BUMN yang tanggap dalam penanganan pandemi Covid-19 mendapat apresiasi.
Mengingat sejak awal pandemi terjadi, BUMN menjadi salah satu motor utama pemerintah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat.
BACA JUGA: Elon Musk Rupanya Juga Punya Ethereum, Harganya Naik 12 persen Dalam Sehari
Pengamat Komunikasi Korporasi, Fatimah Ibtisam mencatat langkah tanggap BUMN itu sudah terlihat sejak awal pandemi menghantam Wuhan.
Saat itu, sejumlah BUMN memberikan bantuan ke luar negeri pada WNI yang terdampak.
BACA JUGA: Lewat Cara ini Produksi Blok Rokan Dapat Ditingkatkan Kembali
“Saya mencatat sejak Februari 2020, BUMN sudah bergerak mengirimkan bantuan, khususnya pada WNI yang terdampak,” kata Tisam lewat keterangan persnya, Rabu (21/7).
Saat pandemi melanda Indonesia, Kementerian BUMN cepat mengkoordinasikan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak dari sisi kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Salah satunya adalah cepat membuka sejumlah rumah sakit darurat, seperti di Wisma Atlet.
BACA JUGA: I-Solution dan Link Net Resmikan Festival dan Job Fair 2021, Pasar SAKTI
Selain itu, sejumlah hotel milik BUMN juga dialihfungsikan sebagai rumah sakit tambahan atau tempat istirahat khusus tenaga kesehatan.
Kementerian BUMN juga dinilainya cepat untuk menjalin kerja sama dengan pihak di luar negeri.
Mulai dari kerja sama untuk mendatangkan mesin untuk memproses uji PCR dari Korsel, APD untuk tenaga kesehatan, hingga mengamankan bahan baku vaksin.
“Saya kira, langkah yang dilakukan tersebut merupakan langkah proaktif sekaligus reaktif. Proaktis sejak sebelum pandemi melanda, dan reaktif saat pandemi masuk ke Indonesia,” ucap pengamat asal Universitas Indonesia itu.
Salah satu bentuk langkah reaktif yang dilakukan BUMN adalah dengan memberi sejumlah subsidi yang terkait kebutuhan dasar rakyat, seperti listrik.
Tak hanya itu subsidi juga dilakukan sejumlah Bank Himbara untuk membantu usaha dalam negeri yang terdampak akibat pandemi.
Selain itu, langkah tanggap BUMN juga terlihat ketika gelombang pandemi kedua menghantam Indonesia pada Juni-Juli 2021.
Dia menilai langkah Kementerian BUMN yang cepat dalam mengalihfungsikan oksigen dari untuk kebutuhan produksi perusahaan menjadi konsumsi masyarakat adalah langkah yang efektif.
“Langkah cepat terlihat dilakukan sejumlah BUMN seperti Pertamina, PGN, maupun Krakatau Steel terkait penyediaan dan distribusi oksigen. Langkah ini penting sebagai respons atas ancaman kelangkaan oksigen di beberapa rumah sakit,” ujarnya.
Namun, Tisam mengakui masih ada sejumlah pekerjaan rumah bagi pemerintah, khususnya BUMN. Di antaranya terkait vaksinasi.
Oleh karena itu butuh banyak daya dan upaya untuk memastikan ketersediaan vaksinasi.
Terpisah, pengamat politik dari Voxpol Research Pangi Syarwi Chaniago menilai langkah pemerintah terkait penanganan Covid-19 sudah berada pada trek yang tepat.
Dari hasil penelitiannya, masyarakat memberi apresiasi atas kinerja sejumlah kementerian, seperti Kementerian Sosial, Kesehatan, dan BUMN dalam menangani pandemi.
Sedangkan hasil survei terakhir Voxpol yang dirilis Juni 2021 menunjukkan angka kepuasan pada penanganan pandemi hampir sebesar 60 persen.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy