BUMN Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi PascaPandemi Corona

Sabtu, 23 Mei 2020 – 13:50 WIB
Kantor Kementerian BUMN. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Dr. Tungkot Sipayung melihat pemerintah ingin Indonesia tidak hanya menang melawan covid 19, tetapi ekonomi juga bisa pulih secepatnya ke level normal.

Diakui Tungkot, memulihkan sektor-sektor ekonomi yang terhenti akibat covid19, memerlukan lokomotif berkekuatan besar dan luas, yakni yang mampu menggerakkan mesin-mesin ekonomi nasional di setiap sektor maupun daerah.

BACA JUGA: Kementerian BUMN Dukung Pupuk Indonesia Genjot Produksi

"Untuk tugas besar ini, pemerintah memang sangat tepat mempercayakan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," ujarnya.

Sebab, BUMN memiliki kekuatan besar dan luas yang bisa menggerakkan mesin ekonomi disetiap sektor dan daerah.

BACA JUGA: 3 Bulan Pandemi Corona, Bagaimana Nasib Pegawai KAI?

"Sehingga dengan memfokuskan stimulus ekonomi kepada BUMN dan jejaringnya, akan mampu menjadi lokomotif ekonomi untuk menarik perekonomian keluar dari resesi," jelasnya.

Pertama, BUMN hadir dan bergerak pada hampir semua sektor pembangunan. Sebagian BUMN merupakan sektor/ industri strategis seperi energi, pangan, keuangan, logistik, intrastruktur, telekomunikasi dan transportasi.

BACA JUGA: Siti Fadilah: Saya di Penjara Dipanggil Bu Menteri, Pengin Ketawa, Lucu

"Sehingga jika BUMN pada setisp sektor ini bergerak, akan membuat sektor sektor tersebut menggeliat," ucap dia.

Kedua, BUMN melibatkan dan menghidupi jutaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) baik sebagai suplier barang/ jasa maupun yg menggunakan produknya sebagai inputnya.

Pada rantai pasok BUMN Pupuk misalnya selain melibatkan ribuan UMKM juga melayani kebutuhan pupuk bagi puluhan juta unit usaha pertanian/ perkebunan pada seluruh pelosok tanah air. Jika lokomotif BUMN Pupuk digerakkan, maka jutaan UMKM tersebut akan ikut bergerak.

Ketiga, Lokomotif BUMN jauh lebih besar dari APBN. Nilai investasi atau belanja modal (capex) BUMN selama ini 2-3 kali dari belanja modal Pemerintah/ APBN.

"Geliat BUMN juga menjadi salah satu indikator kegairahan investasi bagi korporasi maupun bagi perekonomian secara keseluruhan," jelasnya.

Keempat, BUMN setiap tahun menyumbang pendapatan negara berupa berbagai jenis pajak dan deviden hampir Rp500 triliun atau sekitar 25 persen lebih dari penerimaan negara setiap tahun.

Dengan kekuatan tersebut, jika lokomotif BUMN digerakkan akan menarik gerbang seluruh sektor sektor ekonomi nasional baik UMKM maupun korporasi di setiap daerah.

Bergeraknya UMKM dan korporasi disetiap sektor, meningkatkan produksi dan perdagangan barang dan jasa, peningkatan penyerapan tenaga kerja dan penciptaan pendapatan mayarakat.

"Dengan kata lain, dengan bergeraknya mesin-mesin ekonomi secara simultan, akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi di setiap sektor dan daerah. Diharapkan dengan cara ini, pemulihan pertumbuhan akan lebih cepat terjadi," harap Tungkot.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler