BACA JUGA: PDIP Deklarasikan Kontrak Politik untuk Perubahan
Mereka tidak akan mau memberikan bantuan apa pun kepada partai politikRatusan BUMN itu juga sepakat akan melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) apabila ditekan pihak-pihak tertentu yang menjurus kepada pelanggaran
BACA JUGA: JK Siap Saingi SBY dan Mega di Bursa Capres
Komitmen tersebut kemarin disampaikan direksi seluruh BUMN di gedung KPK
BACA JUGA: JK Janjikan Kompensasi untuk Caleg Golkar
Kementerian BUMN, lanjut Said, juga telah mengeluarkan edaran untuk menolak bantuan yang diminta partai politik"Sampai-sampai meminjam lapangan voli untuk kepentingan kampanye saja kami tolak," terangnya
Said menegaskan, untuk saat ini, pihaknya meminta partai politik menjauhi BUMN"Jauhilah BUMNPrinsipnya itu," terangnyaJangan sampai caleg yang terpilih dan akhirnya duduk di parlemen terpaksa hengkang karena terungkap meminta bantuan kepada perusahaan pelat merah itu.
Dia juga meminta untuk menjadikan BUMN sebagai barisan yang bersih"Kalau sampai ada tekanan-tekanan yang menginginkan kami melanggar, kami sepakat melawan," katanya
Langkahnya, pihaknya akan terus- menerus mengomunikasikan seluruh tekanan yang diterima tersebut kepada komisi antikorupsi itu.
Bahkan, Said juga menebar ultimatum bahwa pihaknya tak akan segan-segan membeber ke publik pihak-pihak yang memberikan tekanan itu"Kalau sampai keterlaluan, ya kami buka saja," ungkapnya.
Selain menyatakan komitmen itu, para pimpinan BUMN tersebut kemarin berjanji akan melaporkan setiap gratifikasi yang diterima selama menjalankan tugas"Apa pun gratifikasi akan dilaporkan," jelas Wakil Ketua KPK Haryono UmarDia juga meminta para pemegang kendali perusahaan itu terus aktif menyetorkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN)KPK meminta laporan itu terus diperbarui tiap dua tahun
Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar juga menegaskan akan memerintah jajarannya hingga level direktur untuk melaporkan LHKPN(git)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar DIY Sebut Capres Tidak Harus Jawa
Redaktur : Tim Redaksi