Golkar DIY Sebut Capres Tidak Harus Jawa

Rabu, 18 Februari 2009 – 17:37 WIB
JAKARTA--Dikotomi Jawa dan non Jawa untuk tampuk pimpinan nasional, sudah saatnya diakhiriPresiden yang harus dipilih pada pilpres mendatang tidak harus berdasar etnis, melainkan kapabilitas dan kapasitas

BACA JUGA: Capres Independen Gugur sebelum Bertanding

Hal ini ditegaskan Ketua DPD I Golkar Jogjakarta  Gandung Pardiman, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu 18 Februari.

"Jadi, pemikiran presiden itu harus orang Jawa sudah terbelakang
Saya ingin tegaskan, bahwa presiden saat ini tidak harus orang Jawa lagi," terang Gandung

BACA JUGA: PPP Diminta Tak Hanya Fokus Penyerapan Naker

Penegasan ini, disampaikan Gandung menjawab adanya sinyalemen sejumlah kader Golkar di daerah pesimis mendorong Ketua Umum DPP Golkar, HM
Jusuf Kalla sebagai capres dikarenakan JK yang non Jawa.

Juga, menjawab penilaian yang menyebutkan Golkar begitu takut  berseberangan dengan SBY, yang notabene orang Jawa, calon presiden Partai Demokrat."Sebenarnya, Golkar harus menunjukkan eksistensinya sebagai partai besar yang tidak terkesan sangat bergantung pada sosok SBY

BACA JUGA: Muhaimin Mulai Dekati Ulama Sepuh

Kalau memang JK yang dihasilkan penjaringan nanti sebagai capres, harus berani didukung oleh kader" kata Gandung lagi.

Hanya saja, saat disinggung apakah penegasan presiden bisa bukan Jawa bentuk penolakan DPD I Golkar terhadap Sri Sultan Hamengkubuwono, dibantah Gandung."Maksudnya, kalau Golkar berani usung capres sendiri, maka bisa saja yang mendampinginya itu Sri Sultan atau sebaliknya," tandas Gandung(ysd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Akan Uji Kandidat Capres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler