BUMN Ultra Mikro Diharapkan Mendongkrak Pembiayaan UMKM

Kamis, 17 Juni 2021 – 11:57 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih berharap pembentukan holding BUMN ultra mikro memudahkan akses modal bagi pelaku UMKM. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih berharap pembentukan holding BUMN ultra mikro mampu mendorong pengembangan UMKM dalam akses permodalan, pembayaran dan penguatan digitalisasi yang masih rendah.

Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), lebih 99 persen struktur ekonomi di Indonesia berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

BACA JUGA: Martin Manurung: Ekosistem Ultra Mikro Akan jadi Solusi Pembiayaan bagi Pelaku UMKM

Namun kenyataannya pembiayaan kredit perbankan UMKM di Indonesia baru mencapai 19,97 persen.

"Tanpa penetrasi yang kuat akan sulit bagi usaha mikro dan kecil untuk meningkatkan kapasitas usaha dan daya saing. Holding ini diharapkan juga dapat membina pelaku UMKM untuk menerapkan pola-pola usaha yang lebih modern," ujar Sumarjaya di Jakarta, Kamis (17/6).

BACA JUGA: Ini Lho Alexway yang Mengaku Berdinas di Mabes Polri, Aslinya, Oalah

Politikus Golkar itu juga mengharapkan dengan pembentukan holding BUMN ultra mikro, UMKM di Indonesia bisa segera naik kelas.

"Pendekatan bisnis dari Holding Ultra Mikro ini diharapkan menjadi model pengembangan bisnis yang menjembatani usaha UMi naik kelas memasuki segmen usaha kecil dan menengah," ucapnya.

BACA JUGA: Kaukus Masyarakat Tasikmalaya Menyoroti Tuntutan Pembebasan Habib Rizieq

Seain itu, Sumarjaya juga berharap model ini menjadi pengungkit bagi sektor UMKM untuk terus tumbuh dan menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Maka, melalui penggabungan ini diharapkan juga terjadi efisiensi dan efektivitas peningkatan kapasitas UMKM dan kemudahan akses pembiayaan bagi kelompok usaha kecil," katanya.

Diketahui bahwa penggabungan Holding BUMN Ultra Mikro bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan sinergi BUMN-BUMN dengan tanpa menghilangkan keunikan produk dan fokus bisnisnya yang berbeda satu sama lain, memperluas pasar, dan meningkatkan keuntungan. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler