jpnn.com - Menurut penelitian yang dilakukan oleh Allergy & Asthma Foundation of America, susu sapi ternyata menjadi salah satu penyebab terbesar alergi makanan pada anak-anak. Studi di beberapa negara di seluruh dunia menunjukkan prevalensi alergi susu sapi pada anak di tahun pertama kehidupan sekitar 2% sampai 5%.
”lndikator paling tepat untuk deteksi dini alergi tentu melalui riwayat keluarga. Karena penyakit ini sifatnya genetik pada kedua orang tua yang memiliki riwayat dan manifestasi yang sama,” kata Prof Dr dr Budi Setiabudiawan SpA(K) MKes, Konsultan Alergi lmunologi Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung dalam rangkaian kegiatan edukasi “Tanggap Alergi” di Puskesmas Taman Kalikedinding Surabaya.
BACA JUGA: Dalam Balutan Loreng tapi Seksi
Menurut Budi, orangtua yang memiliki riwayat alergi bisa menurunkan resiko alergi pada anaknya hingga 80 persen. ”Yang tidak memiliki riwayat alergi jangan juga santai, karena anak tetap memiliki risiko sebesar 5 persen,” jelas dia.
Salah satu cara untuk mengurangi resiko itu adalah dengan pemberian nutrisi yang optimal pada awal kehidupan. ASl merupakan yang terbaik bagi bayi.
BACA JUGA: Pasangan Tidur Kurang 6 Jam, Sulit Hamil?
“Alergi susu sapi bisa terjadi selain bayi mendapat susu formula (sufor) sejak awal juga subtitusi ASI dengan formula. Yang pasti anak tidak akan alergi ASI, tetapi kadang makanan atau minuman yang dikonsumsi ibunya seperti susu sapi,” lanjutnya.
Selain pemberian ASI, pencegahan utama pada anak yang punya resiko alergi susu formula (sufor) adalah dengan memberikan susu khusus pencegahan atau yang kerap dikenal dengan susu formula terhidrolisa penuh atau ekstensif dan formula terhidrolisa parsial atau sebagian.
BACA JUGA: Simak 4 Manfaat Kopi Bagi Kesehatan
”Pokoknya ingat, jika anak alergi, lakukan 3 K yakni Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan,” kata Budi.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Healthcare Nutrition Director Nutricia Sarihusada, Ahmad Hamdani mengatakan alergi harus menjadi perhatian semua orang tua. Karena dampak yang ditimbulkan bisa serius dan berjangka panjang.
Karena itu, pihaknya sampai meluncurkan website khusus yakni alergianak.com. ”Tujuannya memberikan pencerahan pada orang tua tentang apa sih alergi dan bagaimana gejalanya. Sehingga kalau buah hati terkena alergi, orang tua sudah tahu apa yang harus dilakukan,” katanya. (JPNN/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menstruasi dan Kaitannya Dengan Migrain
Redaktur : Tim Redaksi