jpnn.com, KARANGANYAR - Masyarakat Karanganyar dan sekitarnya, kini tak perlu lagi ke Jepang untuk sekedar menikmati keindahan bunga Sakura.
Cukup berkunjung ke Taman dan Bukit Sakura Gunung Lawu (Sakral) di Cemoro Kandang, Karanganyar, Jawa Tengah.
BACA JUGA: KLHK Terus Berupaya Pulihkan Danau Prioritas
Pasalnya, awal Januari 2019 ini, bunga-bunga Sakura yang ditanam setahun lalu, mulai bermekaran disana.
"Ada beberapa bunga Sakura Himalaya yang telah bermekaran di Cemoro Kandang lereng Gunung Lawu. Beberapa hari kedepan, Insya Allah beberapa pohon juga akan berbunga," kata Ketua Tim Sakura Pamungkas Buana Putra, yang merupakan peneliti silvikultur Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) Solo.
BACA JUGA: Inilah Konservasi Eksitu Gajah Ramah Lingkungan di Aek Nauli
Lebih lanjut, Pamungkas menjelaskan bahwa proses mekarnya bunga Sakura ini bertepatan setahun setelah penanaman. Awal kegiatan penanaman pohon Sakura ini, dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pada kegiatan tersebut, telah dilakukan penanaman pohon sakura sebanyak 60 batang dengan luas ± 1,2 Ha.
BACA JUGA: Dalam Sebulan, KLHK Amankan 384 Kontainer Kayu Ilegal
"Materi pohon sakura berupa vegetatif (cangkok dan stek) yang diperoleh dari Kebun Raya Cibodas. Dari 60 pohon tersebut, terlihat ada beberapa yang telah berbunga. Saat ini belum serentak berbunga, namun menandakan bahwa Sakura Himalaya mampu beradaptasi di ekosistem Gunung Lawu. Kami terus mengamati dan menganalisis fenologi pohon sakura. Ini untuk bahan prediksi kapan sakura-sakura tersebut berbunga,” jelas Pamungkas
Lokasi ini menjadi destinasi baru bagi masyarakat sekitar yang ingin melihat bunga sakura tanpa harus ke Jepang.
Keberhasilan ini, menurut Pamungkas, bukan hanya melibatkan satu pihak, tetapi banyak pihak yang terlibat.
Pembangunan "Sakral" ini merupakan bagian dari program Toyota Forest, yang dalam proses persiapannya, serangkaian kajian riset telah dilakukan dengan melibatkan Balitek DAS Solo, Perum Perhutani KPH Surakarta, Kebun Raya Cibodas-LIPI dan Fakultas MIPA-Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
"Terima kasih atas segala jerih payah, support dan dedikasi dari segenap personil dan tim yaitu Balitek Das Solo - KLHK, KPH Surakarta Perum Perhutani, Kebun Raya Cibodas LIPI, FMIPA UNS dan tentunya Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Bravo untuk Anda semua," kata Pamungkas.
Pamungkas berharap, pohon sakura ini semakin adaptif sehingga mampu berbunga pada musimnya, yaitu sekitar Januari-Februari, dan atau Juli-Agustus.
Selain juga mampu beradaptasi pada perubahan musim yang ekstrim dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Pamungkas juga mengajak masyarakat untuk datang ke Sakral Cemoro Kandang lereng Gunung Lawu untuk menikmati mekarnya bunga Sakura.
"Silahkan berkunjung dan menikmati keindahan mekarnya Sakura di Taman dan Bukit SAKRAL di Cemoro Kandang,"pungkas Pamungkas. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Usaha Harus Ikut Cegah Kerusakan Perairan Darat
Redaktur & Reporter : Natalia