Bungkam Aktivis, Kirim ke RSJ

Rabu, 10 Desember 2008 – 16:58 WIB
BEIJING - Kewalahan menghadapi ulah para aktivis, pejabat pemerintah Kota Xintai, Provinsi Shandong, menjadi nekatMereka menculik lantas mengirimkan para aktivis yang suka memprotes kebijakan pemerintah dan mengungkap korupsi pejabat itu ke rumah sakit jiwa

BACA JUGA: Kevin Rudd dan Wakilnya, Julia Gillard, Digoyang Anak Buah



Dalam kesaksian yang dipublikasikan The Beijing News, para aktivis yang menjadi bulan-bulanan pemerintah itu harus rela mendekam di rumah sakit jiwa maksimal dua tahun
Beberapa di antaranya juga mengaku dipaksa menjalani pengobatan

BACA JUGA: Semalam Membeku, Pilot Cessna Selamat

Padahal, mereka sama sekali tidak sakit mental
"Sebagian besar aktivis itu dibebaskan setelah sepakat tidak lagi melawan pemerintah," kutip The New York Times kemarin (9/12).

Salah seorang aktivis yang sempat dipenjarakan di rumah sakit jiwa adalah Sun Fawu

BACA JUGA: Enam Gubernur di AS Terima Bubuk Misterius

Petani 57 tahun yang memperjuangkan haknya untuk mendapatkan kompensasi lahan itu diculik pejabat pemerintah saat menuju Beijing pada Oktober laluSaat itu, dia hendak mengajukan petisi ke pemerintah pusat"Dalam perjalanan saya ditangkap dan langsung dibawa ke Xintai Mental Health Center," ujarnya.

Selama 20 hari dipenjara di rumah sakit jiwa itu, dia dipaksa minum obat dan menerima suntikan yang membuatnya pusing dan linglungPernyataan itu dibenarkan direktur Xintai Mental Health Center, Wu Yuzhu"Sekitar 18 pasien yang dikirim kesini beberapa tahun terakhir memang tidak mengalami gangguan jiwaTapi, kami tidak punya banyak pilihan selain merawat mereka," ujarnya

Kendati laporan itu menyajikan banyak data dan diperkuat kesaksian pihak-pihak terkait, pemerintah Kota Xintai tetap membantahMenurut mereka, sebagian aktivis yang mengajukan petisi memang cenderung menjadi sakit mentalNamun, BBC melaporkan, praktik pelanggaran HAM semacam itu memang marak di Tiongkok(hep/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakistan Siap Perang Lawan India


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler