jpnn.com, MAKASSAR - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar Muhammad Arsy Jailolo mengecam tindakan represif yang dilakukan oknum aparat kepolisian tehadap kader HMI saat menyampaikan aspirasi penolakan wacana kenaikan BBM di beberapa daerah.
"HMI Cabang Makassar mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian terhadap penganiayaan kader HMI peserta aksi tolak kenaikan BBM di Dompu dan Bengkulu," tegas Arsy melalui keterangan yang disampaikan, Sabtu (3/9).
BACA JUGA: Wahai Polri, PB HMI Minta Klarifikasi Soal Konsorsium 303 dengan Jelas
Sebelumnya, ratusan kader HMI Cabang Makassar menggelar demonstrasi pada Jumat (2/9).
Massa aksi memblokir jalan dimulai pada sore hingga malam hari hingga menyebabkan Jalan Boto Lempangan mengalami macet total.
BACA JUGA: Diwarnai Baku Hantam, HMI Demo Tolak Kenaikan BBM
Mereka mengecam penganiayaan kader HMI-wati cabang Dompu saat menggelar aksi protes wacana kenaikan BBM di Kantor DPRD Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (1/9). Begitu juga yang terjadi di Bengkulu.
"Tindakan represif aparat akhir-akhir ini telah membenarkan bahwa kesewenang-wenangan institusi Polri terhadap hukum dan kepentingan rakyat sangatlah nyata di depan mata," ucap Arsy.
Dalam kesempatan itu, Arsy juga menyinggung tragedi kematian Brigadir J sebagai korban dugaan pembunuhan berencana yang menjerat mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka dan melibatkan banyak oknum anggota Polri.
Di saat bersamaan, lanjut Arsy, juga munculnya skema Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 yang berisi nama yang terlibat dalam bisnis gelap.
Menurut Arsy, kejadian tersebut menunjukkan institusi tersebut sedang tidak baik-baik saja.
Atas dasar itulah, kata Arsy, HMI Cabang Makassar meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertanggung jawab atas tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian terhadap kader-kader HMI dalam aksi dominstrasi penolakan BBM di seluruh daerah.
"Tindakan represif saat penanganan aksi menandai gagalnya realisasi jargon Polri Presisi," ujarnya.
Selain itu, dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera melakukan reformasi institusi Polri secara total.
"Kami meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menyelamatkan institusi Polri sebagai amanat reformasi," pintanya.
Massa HMI Cabang Makassar, kata Arsy, juga mendesak agar Presiden Jokowi segera mengambil langkah terukur dalam membongkar sindikat judi online atau darat, narkoba dan diagram konsorsium 303.
"Kami meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Kapolri," pungkas Arsy. (mar1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi