Buntut Ricuh Tarkam Piala Bupati Semarang, Asprov PSSI Jateng: Sanksi Disiplin Menanti

Rabu, 05 Juni 2024 – 19:17 WIB
Ketua Asprov PSSI Jateng Alamsyah Satyanegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah (Jateng) bakal menjatuhkan sanksi disiplin buntut kericuhan turnamen antarkampung (tarkam) di Kabupaten Semarang.

Ketua Asprov PSSI Jateng Alamsyah Satyanegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi menyebut potensi sanksi akan diberikan karena kericuhan mencederai suportivitas.

BACA JUGA: Ricuh Tarkam Piala Bupati Semarang Diselesaikan Secara Kekeluargaan, Panpel: Karier Pemain Aman

"Jadi kalau melakukan tindakan yang mencederai fair play tentu akan dihukum karena melanggar statuta atau kode disiplin," kata Yoyok, di Kantor Asprov PSSI Jateng Kompleks Stadion Jatidiri Semarang, Rabu (5/6).

Di kantornya, Yoyok melakukan pemeriksaan terhadap Asisten Wasit 1 Slamet Edi Putra, Asisten Wasit 2 Agus Susilo, dan Anggota Komite Wasit Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Semarang Yulianto.

BACA JUGA: Cerita Ketua Panpel Tarkam Piala Bupati Semarang, Ikut Melerai Kericuhan Malah Jadi Bulan-bulanan Pemain

"Semua baik panpel, perangkat, dan pemain yang terlibat serta saksi-saksi lainnya yang dibutuhkan sudah kami panggil untuk mendalami hal yang menjadi perhatian yaitu pelanggaran fair play," ujarnya.

Yoyok menjelaskan sanksi akan diberikan apabila ditemukan pelanggaran. Investigasi oleh komite disiplin masih sedang berlangsung. Hasil investigasi itu akan disampaikan ke PSSI Pusat.

BACA JUGA: Buntut Ricuh Tarkam Piala Bupati Semarang, Panpel Penuhi Panggilan PSSI Jateng

"Kemudian hasilnya kami terbitkan surat keputusan masing-masing, kalau perlu disanksi pasti kami sanksi, kalau ada yang perlu dihukum akan kami hukum," tuturnya.

Dia tak memandang pemain yang ikut dalam laga tarkam Bener Bersatu Cup Piala Bupati Semarang tersebut. Seluruh pemain baik profesional di timnas maupun amatir adalah keluarga besar sepak bola.

"Kami sudah melakukan investigasi, federasi tidak membedakan pemain, baik aktif di timnas yang pro maupun amatir semua itu keluarga besar sepak bola," katanya.

Sementara itu, Komite Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Jateng Ismu Puruhito menyatakan kedua wasit yang memimpin pertandingan final PS Putra Bakti Patemon Vs PS Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali belum bisa dimintai keterangan.

Keduanya yaitu, Hadi Suroso sebagai wasit utama dan Ridwan Prayitno wasit cadangan masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami luka setelah dikeroyok para pemain.

Kini pihaknya baru menggali keterangan dari dua asisten wasit Tarkam Bener Bersatu Cup dan seorang anggota komite wasit dari Askab PSSI Semarang.

"Sanksi akan kami rapatkan kembali karena masih dalam invesigasi," ujar Ismu Puruhito.

Sebelumnya, Asprov PSSI Jateng telah memintai keterangan dari Panitia Penyelenggara (Panpel) Tarkam Bener Bersatu Cup Piala Bupati Semarang pada Selasa (4/6) kemarin.

Hasil pemeriksaan Panpel dan wasit ini akan menjadi keterangan yang akan disampaikan ke PSSI Pusat. Termasuk nantinya keterangan dari pemain yang terlibat.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi dalam final Piala Bupati Semarang, PS Putra Bakti Patemon Vs PS Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali tersebut di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran pada Minggu (2/6) kemarin.

Sejumlah pemain Timnas dan Liga 1 yang ikut tampil dalam laga ini yaitu, Bayu Pradana, Komaruddin, Joko Ribowo, Ilham Mahendra, Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, dan Wahyu Prasetyo. Ada pula mantan kapten Timnas Indonesia, Wahyu Wijiastanto.

Dalam video yang beredar di media sosial, kericuhan bermula ketika wasit, Hadi Suroso menunjuk titik putih untuk PS Ar Rafi Ampel.

Merasa tak puas dengan keputusan itu, pemain PS Putra Bakti Patemon mengejar dan menganiaya wasit.(mcr5/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler