BACA JUGA: DPD Pertahankan Keistimewaan Sultan
Surabaya.Kali pertama yang menemukan adalah Buriah, salah seorang pembantu yang ada di sana
BACA JUGA: Perempuan Terus Desak Parpol
’’Padahal, biasanya pukul 04.30 sudah bangun,’’ kata Siti Humaiyah, seorang baby sitter di rumah itu.Penasaran, Buriah kemudian mencoba melongok ke dalam jendela kamar
BACA JUGA: Mapolsek Batang-Batang Hancur
Butuh waktu beberapa menit sebelum Buriah mengatakan kalau dirinya melihat Yanuar Stefanus, 37, nama majikan prianya tergeletak bersimbah darahBuru-buru sejumlah pembantu dan karyawan yang ada di situ langsung menghubungi polisi –yang kemudian segera datangAparat berbaju coklat harus mendobrak dulu pintu kamar’’Karena teralis jendela dan pintu dalam keadaan terkunci dari dalam,’’ kata seorang petugas yang ikut menangani kasus tersebut.
Setelah terbuka, pemandangan yang terlihat sungguh menyayat hati, empat mayat bergeletakan dengan bersimbah darahYanuar Stefanus, sang juragan dan pemilik rumah, tergeletak di bagian paling barat kasur dengan celana pendek dan kaus hitamDi pergelangan tangan kiri ada dua luka sayatan, luka tusuk di bagian perut hingga usus terburai, dan dua luka sayatan di leherSebilah pisau kecil tergeletak di atas perut Yanuar, dan sebilah pisau daging tergeletak menempel di paha pria yang sehari-harinya bekerja di pabrik Kopi Kapal Api itu
Persis di samping kanannya, tergeletak Yonatan Jansen Sutanto, anak pertama Yanuar yang masih berusia lima tahunLehernya terkoyak karena digorokDi sebelah kanannya lagi, tergeletak dalam keadaan tertelungkup Christephen Kevin Sutanto, si bungsu yang masih berusia tiga tahunSama seperti kakaknya, lehernya menganga setelah digorokNamun, lebih lebar dan sebagian tulang lehernya agak rompal
Sementara Seniwati, istrinya, 36, telentang di sisi berlawanan dengan posisi tidur Januar dan kedua anaknyaSama seperti kedua anaknya, lehernya tergorokNamun, di pipi dan dadanya ada banyak luka-luka gores akibat sayatan benda tajamSelain itu, di mulutnya ada lebam dan luka sedikitSaat ditemukan Seniwati masih mengenakan baju tidur bermotif batik.
Di tembok kamar maut itu ada sebuah tulisan yang ditulis dengan darahDiduga kuat, ditulis oleh YanuarTulisannya, “Aku diakalin oleh orang saja”Entah apa maksudnya, petugas masih belum mengetahuinya.
Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), petugas menduga kalau tak ada barang hilang dari rumah itu’’Selain karena pintu kamar terkunci dari dalam dan ada tumpukan uang yang masih utuh,’’ kata Kapolres Surabaya Timur AKBP Eko IswantonoBerdasar fakta ini, polisi kemudian mengesampingkan motif perampokan dalam kejadian tersebut
Penyelidikan menjadi agak terang setelah Bid Dokkes Polda Jatim dan tim Labfor (laboratorium forensik) Cabang Surabaya melakukan penyelidikanHasilnya, diduga kuat kalau yang mati terakhir adalah kepala keluarga, Yanuar ’’Ini dilihat dari lukanyaYanuar mengalami tiga lukaKarena, kalau dia mati duluan, pasti posisi mayat tak seperti itu,’’ urai sebuah sumber di kepolisian
Inilah yang memunculkan dugaan kalau Yanuar menghabisi anak dan istrinya terlebih dahulu, baru kemudian bunuh diri’’Dengan kondisi TKP seperti itu (terkunci dari dalam dan tak ada barang hilang), maka kemungkinan paling besar adalah seperti itu (Yanuar membunuh sebelum akhirnya bunuh diri, Red),’’ paparnya.
Apalagi, di jempol kaki kanan Yanuar, ada sobekan kertas koran dan di bawah ada kertas koran yang menjadi pasangan sobekan tersebutAda bercak darah pula di kertas koran itu’’Ini menunjukkan kalau Yanuar berjalan-jalan pada saat terjadinya pembunuhan ituDugaannya, siapa lagi yang berjalan pada saat pembunuhan selain si pembunuh,’’ urainya.
Siti Humaiyah, baby sitter keluarga, mengungkapkan, sebagai agen Sari Roti, Seniwati mempunyai 11 karyawan roti yang selalu berkelilingPlus, satu karyawati yang mengurusi pembayaranTotal orang luar –selain keluarga pasangan Yanuar— yang menginap di situ ada sebelasYakni, delapan orang pedagang keliling, satu pembantu, satu baby sitter, dan satu karyawati bagian keuanganBaby sitter menginap di kamar depan berdekatan dengan kamar anak, pembantu menginap di belakangSementara, delapan pedagang keliling tidur di sembarang tempat’’Kadang tidurnya ya di dapur, wes pokoke sembarang,’’ kata Humaiyah.
Dari fakta-fakta ini, polisi kemudian merekonstruksi dugaan apa yang terjadi pada malamnyaDari perkiraan polisi, yang kali pertama dibunuh Yanuar adalah Seniwati, istrinya’’Secara logika, tentu saja yang dibunuh pertama tentu yang dewasaKarena kalau yang kecil dulu, pasti yang dewasa terbangun dan ada perlawanan berat,’’ kata Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Bambang Suparno.
Polisi menduga kalau Yanuar membekap istrinya dengan bantal, sebelum menggoroknya dengan pisau kecil yang tajamIni bisa terlihat dari lebam dan luka di mulut (karena dibekap) dan luka-luka di pipi dan dada (karena meronta-ronta melawan)
Setelah Seniwati “dibereskan”, selanjutnya giliran si bungsu ChristephenSadisnya, Christephen dieksekusi dalam kondisi masih tidur tertelungkupDengan dingin, Yanuar sempat mengganti terlebih dahulu pisau kecilnya (yang baru dipakai mengeksekusi Seniwati) dengan pisau dapur besar
Tanpa banyak babibu, Yanuar langsung membacokkan pisau besar itu ke leher mungil Kevin’’Saking kerasnya, semua urat langsung putus dan tulang lehernya sampai sedikit rompal,’’ kata orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya itu
Selanjutnya, Yanuar berjalan ke arah Yonatan, putra sulungnya yang juga diduga masih dalam keadaan tertidurTanpa banyak bicara, Yonatan pun digorok leher bagian kanannya
Setelah itu, barulah Yanuar memutuskan untuk menghabisi dirinya sendiriTidak seperti saat membantai keluarganya yang berlangsung cepat, Yanuar diduga kesulitan menghabisi nyawanya sendiriPertama, dia mencoba menyayat pergelangan tangan kirinyaMungkin, karena takut, Yanuar menghentikan usahanya ituDia kemudian menusuk dadanya dua kaliLagi-lagi, diduga karena takut, dia tak sanggup sampai menusukkannya begitu dalamSelanjutnya, mengeraskan hati, dia kemudian menusuk perutnya sendiri hingga ususnya terburaiNamun, tetap saja itu belum mematikannya.
Kesakitan, Yanuar sempat berhenti sebentarDiduga kuat, Yanuar kemudian menuliskan kata-kata “aku diakalin orang saja” dengan darahnya sendiri di tembokSetelah itu, dia kemudian memutuskan untuk menggorok lehernya sendiriPertama menggorok lehernya sendiri, Yanuar tetap saja belum juga matiMemutuskan untuk mengakhiri penderitaannya, dia langsung menggorok sekali lagi lehernyaKali ini, tak lama kemudian Yanuar langsung tewas.
Apakah urutan kejadian itu sudah menjadi kesimpulan final? Kapolwil mengatakan itu masih dugaan sementara’’Kalau ada bukti baru lagi, tentu saja arah penyelidikan kami berubah,’’ urai lulusan Akpol 1980 tersebut
Hanya, keterangan sejumlah saksi justru menguatkan dugaan sementara polisiMenurut seorang karyawan laki-laki yang tidur persis di lantai sebelah kamar tersebut, sekitar pukul 00.00, Yanuar keluarSetelah itu dia mondar-mandir seperti gelisah, sebelum kemudian masuk kamar lagiHanya, karyawan itu mengaku tak mendengar apa-apa di dalam kamar tersebut beberapa saat setelah Yanuar masuk’’Setelah itu, saya tertidur dan tak tahu apa-apa lagi,’’ ucap karyawan itu kepada petugas.
Selain itu, latar belakang Yanuar sendiri dikenal sangat tertutup’’Bahkan, sangat jarang ngomong dengan pembantu-pembantunya,’’ kata seorang petugas yang ikut menangani kasus tersebut(ano/aga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN : Menang-Kalah Biasa
Redaktur : Tim Redaksi