jpnn.com - PASURUAN - Kasus pembunuhan sadis terhadap Saikhul Anwar, 21, warga Dusun Karangpanas, Desa Oro-Oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada 2 November 2015 silam terungkap sudah. Polisi berhasil menangkap Agus Susanto, 25, yang merupakan teman kencan korban.
Agus Susanto merupakan warga Kepulauan Bangka Belitung yang kini tinggal di Desa Tampung, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Korban dan pelaku memiliki hubungan spesial terlarang (pasangan sejenis).
BACA JUGA: Polisi Sindir Pihak Jessica, Takut Jadi Tersangka?
Kapolres Pasuruan AKBP Sulistiyono mengungkapkan, Agus ditangkap saat mengendarai motor Honda Beat nopol N 5247 OK dan melintas di jalan raya Dusun Jejeran, Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, sekitar pukul 07.00 kemarin (19/1).
''Anggota Satreskrim Polres Pasuruan telah menyanggong. Sesampai di lokasi, dia kami tangkap,'' jelas Sulistiyono.
BACA JUGA: Transkrip: Saat Mirna Kejang, Semua Panik, Tapi Temannya yang Ini Tenang
Menurut Sulistiyono, Agus sejauh ini disangka sebagai pelaku tunggal dalam pembunuhan Saikhul Anwar. Korban dihabisi di proyek tol Gempol-Pasuruan, Desa/Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Senin (2/11/2015).
Dari hasil penyidikan, terungkap pembunuhan itu bermula ketika keduanya berjanji untuk bertemu. Agus menjemput korban di proyek tol Gempol-Pasuruan, Dusun Rodowo, Desa/Kecamatan Beji. ''Saat itu tersangka menjemput korban dengan mengendarai motor Honda Beat,'' tuturnya.
BACA JUGA: Percakapan Itu Sebut Mirna Sudah Kena Jaring
Setiba di lokasi, korban ternyata mengajak pelaku untuk berhubungan badan. Tetapi, permintaan itu ditolak pelaku.
Penolakan tersebut tak lantas membuat korban menyerah. Korban terus memaksa. Lalu, pelaku akhirnya marah. Agus sempat mendorong hingga korban jatuh ke tanah. Cekcok pun terjadi di antara mereka.
Agus lantas lari ke arah motornya dan mengambil sebilah celurit yang disimpan di dalam jok. Celurit itu kemudian dibacokkan pelaku ke tubuh korban secara membabi buta. Bacokan tersebut mengenai sejumlah bagian tubuh korban. Akhirnya korban terkapar di tanah dan meregang nyawa di lahan proyek tol.
''Motifnya berorientasi seksual. Pelaku tidak mau saat diajak berhubungan. Karena korban terus memaksa, pelaku lantas mengambil senjata tajam yang ditaruh di jok motor dan membacokkannya ke korban,'' terang Sulistiyono.
Begitu korban tewas, Agus lantas melarikan diri. Dia membawa kabur tas korban yang berisi uang sekitar Rp 500 ribu.
Agus mengaku mengenal korban melalui media sosial Facebook Agustus tahun lalu. Namun, dia membantah pernah berhubungan badan dengan korban.
Kepada awak media, dia berkisah aksi pembunuhan itu dilakukannya karena gerah dengan ajakan korban untuk berhubungan badan. Dia khawatir korban berbuat nekat. ''Kalau tidak dia yang mati, pasti saya yang mati. Sebab, saya tahu, waria bisa berbuat nekat,'' katanya.
Menurut Agus, waktu berada di lokasi kejadian, korban mengajak dirinya melakukan hubungan badan. Namun, Agus menolak.
Agus menuturkan, dirinya langsung naik pitam ketika korban berupaya melepaskan celananya. ''Dia terus memaksa. Celana saya bahkan dipeloroti,'' ujarnya.
Di depan penyidik, Agus mengaku, sebelum membunuh Saikhul, dirinya sempat dua kali bertemu korban. Saat itu keduanya sempat berhubungan di sekitar Stasiun Bangil.
Namun, saat di lokasi pembunuhan, Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Khoirul Hidayat menyatakan, keduanya belum sempat berhubungan. ''Saat ini kami masih mendalami kenapa tersangka membawa celurit di jok motor waktu kejadian,'' tuturnya. (one/mie/dwi/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hayo loh, kok Jessica Buang Celananya?
Redaktur : Tim Redaksi