Bupati Bandung Dituding Endapkan Uang Sertifikasi

Selasa, 27 Agustus 2013 – 03:26 WIB

jpnn.com - SOREANG – Bupati Bandung Dadang M Naser dituding menyimpan uang sertifikasi guru dengan bentuk deposito di salah satu bank. Tudingan itu muncul setelah adanya pesan singkat berupa SMS ke nomor pribadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung tersebut. Seperti diketahui, uang sertifikasi tersebut harus cair di bulan Juni kemarin, namun hingga Agustus ini belum cair.

Bupati pun terlihat santai saat menunjukan pesan singkatnya kepada wartawan. Pasalnya, menurut Dadang, SMS tersebut dinilai fitnah dan tidak sesuai dengan bukti. "Saya dituding menyimpan uang sertifikasi guru dengan bentuk deposito di bank selama dua bulan akibat belum cairnya uang sertifikasi guru. Padahal, uang itu ada di Jakarta, yakni di Kementerian bukan di saya," bantah Dadang seperti yan dilansir Bandung Ekspres (JPNN Group), Senin (26/8).

BACA JUGA: Bupati Dituding Depositokan Uang Sertifikasi Guru

Dadang menyebutkan, isi pesan singkat yang diterima dirinya tersebut, merupakan tindakan tidak manusiawi dengan menuduh orang sembarangan. "Isi SMS-nya kan suatu fitnah tanpa bukti yang benar. Sudah jelas uang itu bukan saya yang menyimpan. Bahkan, SMS itu juga berisi bahwa pada pekan ini, akan ada unjukrasa besar dengan mendatangi Pemkab Bandung. Saya juga tidak tahu siapa yang mengirimnya, tiba-tiba masuk ke nomor saya dengan berbagai tudingan dan ancaman unjukrasa segala," sesalnya.

Masalah pencairan uang sertifikasi tersebut, sambung bupati, itu merupakan kewenangan dan keputusan pusat. Untuk itu, dimohon lebih bersabar dan tidak menyebarkan fitnah. "Tunggu saja karena itu langsung dari pusat. Jangan sampai, fitnah ini langsung tersebar," paparnya.

BACA JUGA: Insentif Guru dari Gubernur Terkendala Perubahan Juknis

Untuk mengantisipasi agar fitnah tersebut tidak semakin luas, bupati pun memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung melalui bendaharanya untuk mengecek langsung data-data dan kepastian pencairan khusus di Kabupaten Bandung ke Jakarta. "Saya langsung perintahkan saja ke Jakarta agar semuanya lebih jelas," terangnya.

Bupati menilai, Kabupaten Bandung kaya jumlah guru yang begitu banyak. Menurutnya, saat ini saja guru honorer bisa mencapai 12.000 orang belum lagi ditambah guru lainnya. "Memang Kabupaten Bandung memiliki jumlah guru yang besar dibandingkan sekolahnya. Justru pembangunan sekolah kita lebih sedikit," katanya.

BACA JUGA: LKS Gratis, Buku Paket Dijual Mahal

Menanggapi hal tersebut, Aktivis Pendidikan Kabupaten Bandung Edi Gaswanto mengaku, adanya pesan singkat melalui SMS ke nomor pribadi bupati tersebut merupakan bukti kekecewaan para guru atas kinerja Dinas Pendidikan dalam mengelola keuangan yang lambat dalam mencairkan uang sertifikasi tersebut. "Kalau saya berpendapat tidak mungkin jika bupati melakukan hal tersebut. Hanya saja, memang bukti kekecewaan guru tersebut dituangkan dengan langsung mengirim SMS seperti itu," paparnya.

Edi menambahkan, dengan adanya SMS yang langsung ditujukan kepada Bupati Bandung, justru menjadi pelajaran agar pembenahan di lingkungan Pemkab Bandung terutamanya di Dinas Pendidikan yang harus melakukan langkah serta perbaikan ke arah yang lebih baik. "Ini sebenarnya keterlambatan pencairan saja. Tinggal pengelolaanya saja yang harus benar agar tidak terlambat seperti ini," bebernya. (hen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rp 9 Triliun untuk BOS SMA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler