jpnn.com, LANDAK - Bupati Landak Karolin Margret Natasa melakukan penanaman perdana tanaman jagung di Dusun Jamai, Desa Amboyo Inti, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat pada Senin (22/02/21).
Penanaman jagung yang berlangsung di area lahan Kelompok Tani (Poktan) Mengalir dengan didampingi oleh Dandim 1201/Mempawah, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kalimantan Barat, Ketua KTNA Kabupaten Landak, Kepala Desa Amboyo Inti dan Kelompok Tani Mengalir bersama masyarakat.
BACA JUGA: Luncurkan Program Agro Solution di Lombok Timur, Petrokimia Gresik Tanam Jagung Perdananya
Bupati Landak Karolin dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan memanfaatkan lahan yang ada seperti lahan replanting sawit ini dapat mendukung Program Nasional yakni menjaga Ketahanan Pangan Nasional pada masa Pandemi COVID-29 di Kabupaten Landak.
BACA JUGA: Bupati Karolin Apresiasi Gerakan Satu Unit Kerja Satu Ide Inovasi
Bupati Landak Karolin Margret Natasa. Foto: Dok. Pemkab Landak
“Karena kalau menanam jagung dilahan replanting yagn baru dibuka pasti akan belum terlalu bagus untuk tanam pertama, karena tanahnya masih keras yang sudah puluhan tahun ditanami sawit dan belum lagi ada akar dan segala macam,” kata Karolin.
BACA JUGA: Selamat, Bupati Karolin Serahkan SK PPPK Kepada Penyuluh Pertanian dan Tenaga Guru
“Ketika tanam yang kedua dan ketiga malah lebih bagus hasilnya, karena tanah sudah lebih lembut, lebih gembur, dan ada juga yang diselingi dengan tanam sayur dengan jagung. Intinya jangan biarkan tanah Kita menganggur,” ungkap Karolin.
Karolin juga mengingatkan kepada para pekebun sawit mandiri yang sudah melakukan replanting lahan sawit ke tanaman jagung untuk dapat membentuk kelompok tani atau bergabung ke kelompok tani, yang betujuan agar dapat terdaftar ke dalam data Simluhtan dan mendapatkan Kartu Tani.
Bupati Landak mendorong masyarakat menanam jagung yang dikarenakan di Kabupaten Landak saat ini produksi jagungnya berada di nomor dua se-Kalimantan Barat.
Dia berharap ada pendampingan dari KTNA agar para pekebun mandiri yang dulu merupakan plasma dari PTPN, mulai menggabungkan diri dalam kelompok-kelompok tani dan mendaftarkan dirinya ke dalam Simluhtan.
“Setelah di Simluhtan, nanti kami masukkan ke dalam e-RDKK sehingga bapak dan ibu bisa membeli pupuk bersubsidi. Oleh karena itu, kedepan akan ada perubahan sistem untuk membeli pupuk bersubsidi harus menggunakan Kartu Tani,” terang Karolin.
Tanam perdana jagung di Dusun Jamai, Desa Amboyo Inti ini memiliki luas areal sekitar 3 hektare dan berkerjasama dengan Konta Tani Nelayan Andalan (KTNA) dengan swadaya, sehingga penanaman jagung ini akan dilakukan secara bertahap.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich