Bupati Kepulauan Meranti Tegaskan akan Selektif Merekrut Honorer

Sabtu, 28 Agustus 2021 – 15:23 WIB
Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. (ANTARA/Rahmat Santoso/21)

jpnn.com, KEPULAUAN MERANTI - Masa kontrak 4.379 pegawai non-PNS di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, akan habis pada akhir 2021. 

Pemerintah Kabupaten Meranti memastikan akan selektif merekrut tenaga honorer seiring habisnya masa kontrak ribuan pegawai non-PNS di daerah itu. 

BACA JUGA: Pegawai Kontrak dan Honorer Daerah Ini Diberi Kemudahan Kredit Rumah

Perekrutan tenaga honorer di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti akan disesuaikan dengan kebutuhan pada tiap organisasi pemerintah daerah.

"Artinya akan dilakukan perekrutan baru dengan melewati uji kompetensi terhadap calon honorer,” kata Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil di Selatpanjang, Sabtu (28/8). 

BACA JUGA: Demi Keadilan, Bedakan Passing Grade PPPK 2021 untuk Guru Honorer dengan Peserta Umum

Dia menambahkan pada Januari 2022 nanti sudah dilakukan penyeleksian. 

Hanya saja, dia belum memerinci konsep penyeleksian tersebut. 

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Kemendikbudristek untuk Pendidik dan Tendik Non-PNS, Alhamdulillah

“Kalau untuk konsepnya, tunggu tanggal mainnya. Jika dibuka sekarang, kan, tidak seru,” kata Adil. 

Menurut dia, untuk teknis penempatan tenaga honorer, tergantung dengan jumlah aparatur sipil negara yang ada di Pemkab Kepulauan Meranti. 

Saat ini, jumlah ASN sebanyak 3200-an orang. 

Nantinya, mereka akan dibagi dalam satu staf yang terdiri atas delapan orang pegawai.

"Nanti akan dilantik sekitar 390-an orang pejabat eselon III dan IV, sementara jumlah ASN di Meranti 3.200-an orang. Kalau genapnya 400 kali delapan berarti 3.200 orang, jadi satu staf bakal ada delapan pegawai," kata bupati.

Setelah ASN sudah ditetapkan bagiannya, nantinya OPD mengajukan tenaga honorer yang dibutuhkan. 

Penempatannya disesuaikan dengan bidang kemampuan yang telah dilakukan uji kompetensi.

"Misal BPKAD ada empat kabid dan delapan kasi, di situ ditentukan pegawainya butuh berapa dan tenaga honorernya berapa. Itu akan dilakukan kajian teknis secara ketat. Makanya dengan begini nantinya ke depan lebih mudah kami mengaturnya," kata Adil.

"Di sini kami gunakan anak-anak yang mempunyai kemampuan tinggi, mengingat di Tahun 2022 Kepulauan Meranti sudah menerapkan pola smart city, jadi semua kerja melalui daring saja," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler