jpnn.com - JPNN.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku sedih mendengar informasi ditangkapnya Bupati Klaten, Jawa Tengah Sri Hartini, dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (30/12).
"Setiap mendengar berita OTT dan dapat surat pemeritahuan dari KPK, kejaksaan maupun kepolisian, saya merasa sedih, prihatin dan ikut merasa bersalah," ujar Mendagri di Jakarta, Jumat siang.
BACA JUGA: KPK Kecewa Hak Politik Bang Uci Tidak Dicabut Hakim
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini mengaku sedih, karena walau bagaimanapun, kepala daerah merupakan bagian dari keluarga besar Kemendagri. Namun demikian, Tjahjo menegaskan, pihaknya tidak akan membela pejabat yang terbukti korupsi.
"Kalau hasil OTT pasti alat bukti sudah lengkap. Saya sering mengingatkan pada diri sendiri dan aparat pejabat pusat maupun daerah, untuk lebih hati-hati dan memahami area rawan korupsi," ucap Tjahjo.
BACA JUGA: Selain Bupati Klaten, Ada Sejumlah Pihak Lain Ditangkap
Tjahjo menilai, komitmen pejabat pusat dan daerah semakin baik dalam menggunakan anggaran. Namun demikian, tetap saja ada oknum nekat berbuat ketentuan dan koridor hukum yang berlaku.
"Nah kalau itu dilakukan, pasti kena OTT. Ini selalu saya ingatkan," ucap Tjahjo.
BACA JUGA: Eks Sekretaris MA Nurhadi Kembali Digarap KPK
Sebelumnya, KPK diketahui telah menahan Bupati Klaten, terkait dugaan korupsi, Jumat pagi. Sri Hartini tidak sendiri, dalam operasi tangkap tangan lembaga antirasuah disebut juga mengamankan sejumlah nama lain.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Klaten Dibungkus Penyidik KPK
Redaktur & Reporter : Ken Girsang