jpnn.com - jpnn.com - Bupati Kupang Ayub Titu Eki membuka rapat koordinasi ( rakor ) swasembada pangan (Swapang).
Dia juga antusias menyampaikan pengarahan pada seluruh jajaran distan maupun Babinsa dari Kodim 1604.
BACA JUGA: Karantina Pertanian Musnahkan Komoditas Ilegal
”Masyarakat Kupang yang 80% bergantung dari usaha pertanian harus diangkat dari kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalannya,” pesannya.
Dia mengatakan, program Upsus Pajale merupakan salah satu opsi solusi menolong rakyat Kupang menjadi lebih baik dengan bertanam padi dan jagung.
BACA JUGA: Dirjen PKH: Sudah Saatnya Peternak Sapi Berjaya
“Seperti halnya MDG’s diubah menjadi SDG’s, ada misi sustainable atau keberlanjutan menuju kedaulatan pangan sehingga petani mampu menolong dirinya sendiri untuk lebih baik,” ujarnya.
Program di Kabupaten Kupang yang semula ada Gerakan Tanam Paksa dan Paksa Tanam (GTPPT) sejak 2009, dan mulai 2016 diubah menjadi Program Taman Eden (PTE).
BACA JUGA: Pemerintah Sudah Tidak Impor Beras
Misi PTE adalah agar petani berusaha di atas lahan yang tetap dan kini sudah diregistrasi semuanya.
Tercatat ada 1.075 poktan dengan 93 gapoktan dari total kurang lebih 100.000 KK di Kupang dari populasi penduduk sekitar 420.000 orang.
“Upaya menciptakan seperti Taman Eden, artinya serius berusaha di lahan tertentu dan tetap, terus sampai menjadi kawasan stabil usaha dan terus menghasilkan sehingga semakin menjadi sejahtera bagi pelakunya,” kilahnya.
Luas lahan Kabupaten Kupang cukup luas sekitar 96% dibanding luas Provinsi Bali, merupakan potensi yang layak dikembangkan secara usaha basis lahan seperti pertanian.
Ayub mengatakan, jika berniat undang investor untuk menolong usaha bagi petani, selalu saja gagal dan batal.
”Kenapa tidak kita kembangkan berbasis kawasan dengan poktannya didaftar secara cermat,” selanya.
Pada 2016 ada 195 kelompok terregister di mana ada 100 kelompok terima dana ADD dan 95 kelompok swadana.
Mereka mendapat insentif dari Pemda Kupang yang berprestasi diberikan dana Rp2,5 miliar kepada 95 kelompok swadana sebagai wujud dukungan agar mereka menjadi mandiri dan menjadi lumbung desa.
"Petani harus berada di lahan tetap, usaha tetap di Taman Eden, terus berkembang menjadi usaha yang profesional sekaligus menghindari pertanian berpindah dan setiap tahun terus dilombakan sebagai triger untul memacu kemandirian masyarakat" tegas Ayub
Dengan semangat program PTE, satu poin yang merupakan kebutuhan bagi Kabupaten Kupang adalah pentingnya bangunan embung untuk panen air sehingga keberlanjutan usaha petani bisa terjamin.
Sementara itu SAM Bidang Infrastruktur Kementerian Pertanian Ani Andayani selaku Penanggung Jawab Upsus NTT terus memberikan motivasi untuk para penggiat Upsus Kabupaten Kupang.
Termasuk para Babinsa di Kodim 1604 dengan slogan atau yel -yel swapang .
Para hadirin yang hadir dalam rakor tersebut lalu berdiri dan langsung memberikan "Salam Swapang" - “Indonesia kuat” sebanyak tiga kali sebagaimana biasa dilakukan di setiap pertemuan Upsus.
Ani juga menyampaikan apresiasi khusus kepada pemerintah Kabupaten Kupang sehubungan dengan luas tambah tanam harian di Kabupaten Kupang yang terus meningkat, dimana pada Bulan Februari 2017 ini mencapai 300% lebih.
" Saya yakin Babinsa akan memberikan dukungan kuat dengan menggarap lahan sawah di lahan tetap juga sehingga bersama sama menuju capaian lumbung pangan desa bersama petani" ujar Ani
Hadir pula dalam rakor ini perwakilan dari Korem 161 Wirasakti yi Pasikomsos Mayor (TNI AD) Wahyu mewakili Danrem, Kadistan Prov.NTT, Kepala BPS Kupang, dan Kadistan Kupang dan Penjab wilayah II NTT Abdul Rauf untuk Kupang. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Dewan Ikut Panen Jagung Raya di Gorontalo
Redaktur & Reporter : Natalia