jpnn.com - jpnn.com - Salah satu kegiatan penting pembangunan peternakan dan kesehatan hewan tahun 2017 adalah Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang berorientasi pada peningkatan populasi untuk mencapai swasembada protein hewani asal ternak.
Peningkatan populasi ini juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan dari impor dan sekaligus mendukung Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia.
BACA JUGA: Pemerintah Sudah Tidak Impor Beras
“Untuk mensukseskannya, maka kita perlu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal dan peran aktif dari semua pihak, termasuk masyarakat”, ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Drh. I Ketut Diarmita, MP saat memberikan sambutan pada acara Gebyar Siwab dan Panen Pedet di Kabupaten Banyumulek, Nusa Tenggara Barat (NTB) tanggal 28 Februari 2017.
Kegiatan Gebyar SIWAB dan Panen Pedet dilaksanakan di Provinsi NTB yang merupakan salah satu penyumbang ternak sapi local.
Di mana setiap tahun NTB mampu mengeluarkan ternak sekitar 15 ribu ekor untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri.
BACA JUGA: Anggota Dewan Ikut Panen Jagung Raya di Gorontalo
Acara yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi NTB H. Muh Amin, SH, MSi beserta jajarannya ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan apresiasi dan stimulasi atau akselerasi spirit kepada para peternak dan petugas peternakan dalam mencapai target UPSUS SIWAB 2017.
I Ketut Diarmita menjelaskan, di tengah-tengah keterbatasan anggaran Pemerintah, maka pelaksanaan kegiatan Upsus Siwab dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang lebih banyak melibatkan peran aktif masyarakat.
“Tuntutan atas capaian kinerja program dan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, utamanya produksi daging sapi/kerbau, semakin tinggi. Oleh karena itu, salah satu cara yang ditempuh untuk mempercepat peningkatan populasi sapi dan kerbau di Indonesia yang saat ini sekitar 13,5 juta ekor adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di dalam negeri,” kata I Ketut Diarmita.
“Keberhasilan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, utamanya UPSUS SIWAB, merupakan tanggung jawab bersama dan merupakan cerminan eksistensi Ditjen PKH dalam memenuhi ekspektasi harapan peternak. Untuk Itu, saya meminta komitmen dan dukungan dari seluruh stakeholder untuk dapat mewujudkannya”, tambahnya.
I Ketut Diarmita, MP juga menyampaikan, sudah saatnya peternak berjaya mengingat peternakan rakyat telah memberikan kontribusi penting dalam penyediaan pangan hewani asal ternak.
BACA JUGA: Kembangkan Tanaman Jagung di Lahan Kopi
“Struktur usaha peternakan di Indonesia sampai saat ini lebih banyak didominasi oleh peternakan rakyat dengan penerapan teknologi yang minimal, untuk itu perlu adanya intervensi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar memberikan pengenalan dan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat dalam penerapan teknologi,” himbau Dirjen PKH.
Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan kegiatan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak sapi merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang merupakan pilihan utama untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi.
Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak.
Pada acara Gebyar Siwab dan Panen Pedet ini, Dirjen PKH juga memberikan apresiasi kepada para peternak dan petugas peternakan yang telah bekerja dalam pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB).
Selain itu, Dirjen PKH juga memberikan motivasi kepada Provinsi NTB agar dapat merealisasikan pencapaian target 139.995 ekor akseptor dengan target kebuntingan sebanyak 81.197 ekor pada tahun ini.
Kegiatan IB Tahun 2017 menjadi fokus utama bagi jajaran Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan telah dicanangkannya Upsus Siwab oleh Menteri Pertanian pada tanggal 8 Oktober 2016 di Lamongan.
Sampai dengan 26 Februari 2017, realisasi pelaksanaan IB harian sebanyak 95 (24,8% dari target 395 ekor) dan kebuntingan sebanyak 156.365 ekor (5,18% dari target 2017).
Sedangkan dari hasil kegiatan IB tahun lalu, sudah ada kelahiran pedet sebanyak 131.056 ekor.
“Saya berharap di bulan – bulan mendatang dapat lebih dipacu, sehingga target dapat terlampaui,” imbau I Ketut Diarmita.
“Saya telah membentuk Tim khusus untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan UPSUS SIWAB. Tim ini tentunya tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan teman – teman di daerah. Tentunya juga perlu dukungan dari ujung tombak UPSUS yaitu para Petugas Teknis IB dan para Peternak. Dengan kerjasama yang baik, saya harapkan target tersebut bisa dicapai,” kata Dirjen PKH.
I Ketut Diarmita mengungkapkan, bedasarkan pantauan Sekretariat Nasional Upsus Siwab, terlihat semuanya sudah bergerak dan intens.
Namun perlu semakin fokus terhadap beberapa hal. Pertama, memastikan petugas siap bekerja (perang Siwab), antara lain: a). Memastikan semen beku dalam kondisi 6 tepat (tepat waktu, kualitas, jenis, jumlah, rumpun, lokasi) karena semen beku ini sebagai peluru perang siwab; b). N2 cair sebagai hal vital bagi semen beku, dan lain-lain.
Kedua, memastikan petugas sebagai aktor kunci harus mempunyai mindset bahwa Upsus Siwab menjadi momentum mereka meletakkan fondasi sistem layanan IB berkelanjutan, yang pada akhirnya merekalah yang menikmati hasilnya bersama peternak, sehingga petugas akan termotivasi untuk gencar melakukan layanan IB setiap hari, termasuk pelaporan via isikhnas.
“Cara ini cukup efektif untuk memotivasi petugas bergerak karena pelaporan akan menjadi kebutuhan bagi petugas untuk mengetahui tingkat kesuksesan pelaksanaan programnya,” kata I Ketut Diarmita.
Pada rangkaian acara Gebyar Siwab dan panen padet ini juga dilakukan penandatanganan Pakta Integritas Upsus siwab oleh Dinas Kab/Kota sebagai wujud komitmen dari Pemerintah Daerah Provinsi NTB untuk mendukung keberhasilan Upsus Siwab.
Untuk mendukung keberhasilan Upsus Siwab di NTB juga dilakukan penyerahan secara simbolis yaitu kontainer, N2 cair, semen beku, stek 2,4 juta (rumput gajah, bibit HPT ), klaim asuransi ternak sapi dan Sertifikat KAN untuk BRSHLV.
Simulasi IB massal juga dilakukan oleh Dirjen PKH dan Wakil Gubernur NTB beserta dengan pejabat lainnya dilanjutkan dengan simulasi pelaporan IB melalui isikhnas.
“Diharapkanan acara ini dapat memberikan dorongan yang signifikan dalam keberhasilan Upsus SIWAB, sehingga tujuan kita untuk mempercepat peningkatan populasi sapi dan kerbau dapat terwujud,” tutup Dirjen PKH. (adv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanam Perdana Jagung Integrasi Perkebunan di PTPN II
Redaktur : Tim Redaksi