Bupati Pasaman Barat Dukung Peningkatan Program Pembangunan Pertanian

Kamis, 02 Desember 2021 – 20:38 WIB
Program IPDMIP Kementan menyentuh langsung aspek penguatan SDM para petani melalui program sekolah lapangan, demo alsintan, perbaikan daerah irigasi yang menjadi urat nadi para petani. Foto: Kementan

jpnn.com, PASAMAN BARAT - Para petani dan penyuluh pertanian di Pasaman Barat, Sumbar, sangat merasakan manfaat program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

Progam tersebut dinilai menyentuh langsung aspek penguatan SDM mereka seperti melalui program sekolah lapangan, demo alsintan, perbaikan daerah irigasi yang menjadi urat nadi para petani.

BACA JUGA: Upaya Kementan Tingkatkan Ekspor Produk Pertanian ke Serbia Lewat ODICOFF

Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Pasaman Barat Hamsuardi. Dia pun berharap program IPDMIP terus dilanjutkan.

Menurutnya ada banyak manfaat yang dirasakan para petani di daerahnya selepas mengikuti program ini.

BACA JUGA: Akselerasi Pembangunan Pertanian Organik Butuh Peran Penyuluh

"IPDMIP melalui program-program menyentuh langsung kepada para petani. Sehingga hasilnya nyata di lapangan," ujar dia melalui keterangan tertulisnya.

Hamsuardi melanjutkan kalau banyak daerah irigasi yang sudah diperbaiki melalui program IPDMIP. Dampaknya terasa, produktifitas petani di Pasaman Barat ikut terdongkrak seiring stabilnya pasokan air untuk kebutuhan para petani.

BACA JUGA: Program Merdeka Ekspor Pertanian ala Kementan Tuai Apresiasi dari Wagub Banten

"Irigasi sangat vital perannya di sini, maka dari itu perbaikan (daerah irigasi) sangat bermanfaat. SDM penyuluh maupun petani meningkat," tambah dia.

Dia mengatakan pihaknya siap mendukung penuh gelaran IPDMIP. Termasuk komitmen daerahnya dalam menyediakaan ketersediaan anggaran, dalam rangka menstimulus realisasi program-program IPDMIP.

"Kami sudah anggarkan juga (untuk memperkuat program IPDMIP). Tahun depan kami siapkan Rp 1,8 miliar," lanjut dia.

Hamsuardi menjelaskan, pihaknya juga saat ini tengah melakukan 'ekspansi'. Yakni mengoptimalkan lahan-lahan tidur untuk komoditas selain padi. "Misalnya peningkatkan jagung. Sekarang sedang disiapkan," cetus dia.

"Kami sedang petakan, karena wilayah kami juga salah satu sasaran program Food Estate dari pemerintah pusat," pungkas Hamsuardi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursamsi menegaskan terus berupaya mendorong terwujudnya Kedaulatan Pangan Nasional. Komitmen ini diwujudkan melalui peningkatkan produktivitas padi melalui IPDMIP.

"Misinya adalah merehabilitasi tiga juta hektar jaringan irigasi, mencetak 1 juta hektar sawah beririgasi, menjamin tersedianya air untuk irigasi, serta meningkatkan infrastruktur pertanian," jelas Dedi.

Dedi mengatakan pengelolaan sumber daya air dan jaringan irigasi memegang peranan yang sangat penting dalam mendorong peningatan produksi beras nasional. Maka dari itu, kegiatan IPDMIP dilaksanakan di banyak daerah.

"Ada 74 kabupaten di 16 provinsi di Indonesia," tambahnya.

Keenambelas daerah itu adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis bahwa program IPDMIP dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat pedesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan. Lewat IPDMIP, produktivitas pertanian terus meningkat, khususnya di daerah irigasi.

"Pendapatan petani harus terus naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat. Pertanian adalah emas 100 karat,” kata Mentan.

Dia menyampaikan jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat. "Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik," ungkapnya.

SYL-sapaannya- mengingatkan bahwa sektor pertanian adalah 'emas 100 karat'. Menjanjikan dan tak pernah ingkar janji sehingga sangat prospektif untuk digeluti.

"Terutama para pemuda dan milenial. Kita gerakan pertanian Indonesia, masa depan pertanian kita ada pada mereka," pungkas SYL. (ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler