Program 'Merdeka Ekspor Pertanian' ala Kementan Tuai Apresiasi dari Wagub Banten

Senin, 16 Agustus 2021 – 11:38 WIB
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengapresiasi program Merdeka Ekspor Kementerian Pertanian (Kementan). Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengapresiasi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melakukan peningkatan pengiriman barang ke luar negeri melalui program Merdeka Ekspor.

Seperti diketahui program tersebut dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada (14/8) kemarin.

BACA JUGA: Kementan Beber Data Ekspor Porang 2020 Capai Rp 923,6 Miliar, Sejumlah Negara Ini Jadi Langganan

"Secara tidak langsung kegiatan Merdeka Ekspor berdampak besar terhadap nilai kesejahteraan petani. Sebab, produksi mereka diserap dan dipasarkan dengan harga yang sangat menguntungkan," kata Andika, Senin (16/8).

Andika menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang memotivasi pelaku usaha pertanian di Banten untuk terus meningkatkan kualitas produksi berdaya jual ekspor.

BACA JUGA: Mantap! Total Nilai Merdeka Ekspor Pertanian Mencapai Rp 7 Triliun

"Kami juga akan terus mendukung semua program di Kementan, terutama yang berkaitan pada pengikatan ekspor seperti program Geratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor)," katanya.

Andika mengatakan Provinsi Banten berhasil melepas berbagai komoditas produk pertanian melalui Bandar Udara Soekarno Hatta sebagai salah satu pintu gerbang ekspor nasional dari 17 pintu yang ada.

BACA JUGA: Merdeka Ekspor Bukti Nyata Ada Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi

Bahkan, kata Andika transaksi ekspor tersebut nilainya cukup besar, yakni sebesar Rp 40,36 miliar.

"Komoditas yang kami ekspor kurang lebih ada sekitar 5.631 dalam bentuk kilogram, 662.025 dalam bentuk batang dan 1.724 dalam bentuk ekor," katanya.

Adapun komoditas yang dimaksud antata lain sarang burung walet, tanaman hias, tanaman aquarium hingga binatang reptil.

Sementara 17 negara tujuan ekspor yang dimaksud antara lain Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, Colombia, dan Vietnam.

"Kami juga laporkan bahwa komoditas pertanian Banten pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 7,15 persen untuk komoditas tumbuhan dan 7,9 persen untuk komoditas peternakan," katanya.

Sebagai rincian, data ekspor komoditas pertanian pada tahun 2021 terdiri dari komoditas tumbuhan sebesar Rp 614 dan komoditas hewan sebesar Rp 10,1 triliun. Dengan kata lain ekspor produk pertanian meningkat tajam jika dibanding tahun 2020 yang hanya Rp 573 miliar untuk komoditas tumbuhan dan Rp 9,3 triliun untuk hewan.

"Kami juga punya komoditas unggulan lain seperti manggis, vanili, buncis, buah naga, jengkol, pete, sarang burung walet, dan kelinci. Yang pasti ada potensi baru yang menjadi andalan kami dalam menambah level ekspor," tutupnya.

Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor produk pertanian ke 17 negara melalui 17 pintu yang ada di seluruh Indonesia. Terkait hal ini, Presiden mengapresiasi kegiatan merdeka ekspor yang diinisiasi jajaran Kementan. Terlebih sektor pertanian adalah sektor yang tangguh dan memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan terimakasih atas perhatian Kepala Negera terhadap sektor pertanian Indonesia, terutama dalam mendukung kegiatan Merdeka Ekspor yang memiliki nilai devisa 7,2 triliun.

"Sesuai arahan bapak Presiden bahwa investasi dan ekspor merupakan faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, kami terus berupaya mendorong ekspor produk pertanian ke berbagai negara," tutupnya.

Perlu diketahi, pelepasan ekspor di 17 Provinsi ini antara lain dilakukan di Pelabuham Tanjung perak yang memiliki nilai devisa sebesar 1,3 triliun, Laut Dwikora Pontianak 194,31 miliar, Pelindo 1 Pekanbaru 1 triliun, Pelabuahan Belawan 431,6 miliar, Tanjung Priuk 435,1 miliar dan Tanjung Emas Semarang sebesar Rp 400 miliar lebih. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler