Bupati Sumedang Sambangi Anak Yatim Piatu Korban Covid-19, Langsung Menugaskan Dinas

Jumat, 06 Agustus 2021 – 22:21 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat memberikan bantuan. Foto: Humas Pemkab Sumedang

jpnn.com, SUMEDANG - Andin Sinta Nurfalah (9) dan kakaknya Alan Suherlan Angga Fauzi (23) harus menjadi yatim piatu.

Orang tua mereka meninggal akibat Covid-19.

BACA JUGA: Video Pungli Lurah di Tangerang Beredar Luas, Modusnya Keterlaluan

Awalnya yang meninggal adalah ayahnya, Kahya (52), lantaran menderita sakit Hepatitis B.

Selang 40 hari kemudian ibu Andin, Karwati (42) meninggal dunia akibat Covid-19 berdasarkan hasil Swab PCR.

BACA JUGA: Artis ID Ditangkap Terkait Kasus Narkoba, Siapakah Dia?

Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir melawat ke kediaman Andin dan Alan di Desa Kadakajaya, Kecamatan Tanjungsari, Jumat (6/8).

Dalam lawatan tersebut, bupati didampingi Ketua Baznas Kabupaten Sumedang Ayi Subhan Hafas, Kepala Dinas Pendidikan Agus Wahidin, perwakikan Dinas Sosial Kabupaten Sumedang, unsur Forkopimcam Tanjungsari dan aparat desa setempat.

BACA JUGA: AKBP Andi Sinjaya Datang ke Pesta Pernikahan Warga, Ini yang Dilakukan

Bupati mengatakan kehadiran dirinya bersama jajaran adalah untuk menyalurkan bantuan secara langsung sekaligus memberikan motivasi dan semangat untuk terus bersekolah dan menyongsong masa depan lebih baik.

Dikatakan bupati, dia sudah menugaskan Dinas Sosial P3A, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan beserta BPJS untuk memenuhi kebutuhannya.

“Pertama kebutuhan kesehariannya (dipenuhi), kemudian pendidikan dan kesehatannya. Sehingga anak yang ditinggalkan ini bisa terus menjalani kehidupan dengan optimistis bisa berhasil,” katanya.

Bupati juga meminta agar warga masyarakat harus berempati dengan kondisi yang dialami oleh Andin dan anak-anak yatim piatu lainnya.

“Awalnya ayahnya meninggal karena sakit. Selang 40 hari ibunya meninggal karena Covid-19 jadi sekarang anaknya jadi yatim piatu. Tentunya kita prihatin dan empati dengan kondisi ini,” ucapnya.

Dia juga mengungkapkan, pihaknya sedang melaksanakan pendataan anak-anak yang yatim piatu karena Covid-19.

“Akan segera kami data dan beri perlakuan khusus. Doakan mudah-mudahan bagi masyarakat lainnya pun bisa bersama-sama untuk hadir menjadi solusi membantu masyarakat yang membutuhkan terutama yang terdampak akibat pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.

Arif, salah satu perwakilan keluarga almarhum menceritakan kronologis Almarhumah Karwati yang meninggal akibat Covid-19.

“Awal mulanya almarhumah sakit dan menderita sesak napas. Kemudian dibawa ke dokter dan diagnosa awal menyatakan jantung dan paru-paru. Kemudian diswab antigen dan hasilnya negatif. Karena almarhum kekurangan oksigen, lalu dibawa ke Rumah Sakit di Sumedang dan dilakukan Swab PCR hasilnya positif PCR,” ucapnya.

Dia menerangkan, almarhumah sempat dirawat sembilan hari sampai akhirnya meninggal di rumah sakit.

“Meninggalnya hari Selasa tanggal 3 Agustus 2021 jam 12 malam. Sedangkan suaminya 40 hari sebelumnya meninggal dunia karena penyakit bawaan. Sudah lama Hepatitis B hampir setahun lebih. Namun ia negatif Covid-19,” terangnya.

Dia menambahkan, kedua anak yang ditinggalkan sempat menjalani isolasi mandiri dan sekarang sudah beres dan hasilnya negatif Covid-19.

“Alhamdulillah putra-putri almarhumah sehat. Tidak ada gejala apa-apa dan hasil swabnya negatif,” ungkapnya.

Atas nama keluarga Arif menyampaikan terima kasih atas kedatangan bupati beserta jajarannya.

“Alhamdulillah, terima kasih, pak bupati atas dukungan dan bantuannya kepada anak almarhum almarhumah yang perjalanan hidupnya masih panjang,” ujarnya. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler