jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melakukan berbagai terobosan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi adalah terobisan di bidang periwisata dan ekonomi kreatif.
BACA JUGA: Indonesia Butuh Presiden yang Paham Ekonomi, Gerakan BerkAH: Airlangga Pantas
Hasilnya berbagai penghargaan yang diraih oleh Tokoh Muda Madura yang digadang-gadang bakal maju di Pilgub Jatim 2024 tersebut.
Salah satunya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi diberi penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), atas dedikasi dan komitmennya dalam mendukung program pengembangan desa wisata 2022.
BACA JUGA: KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN, Presiden dan Menko Airlangga Dorong Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan
Tak hanya itu, salah satu destinasi wisata budaya yang ada di Kabupaten Sumenep, yakni Desa Aeng Tongtong, juga dinobatkan sebagai Juara I Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, kategori Daya Tarik Pengunjung. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta, pada Minggu (30/10).
Memasuki 2023, Pemkab Sumenep pun makin gencar menggelar event wisata yang dipastikan akan mendatangkan banyak wisatawan. Ada sekitar 20 event wisata yang akan digelar di Kabupaten Sumenep sepanjang 2023, meliputi wisata alam dan budaya lokal Sumenep.
Di antaranya ada funbike di Pulau Oksigen, maraton beach, festival budaya Tong Tong, Sumenep Culture, hingga festival UMKM. Diyakini, funbike pulau oksigen akan banyak diikuti wisatawan domestik maupun internasional. Sebab, acara tersebut belum pernah digelar sebelumnya.
Berdasarkan data Air Visual, sebuah aplikasi pencatat kualitas udara di dunia, menyebutkan bahwa Air Quality Index (AQI) atau kualitas kadar oksigen di Gili Iyang, nomor dua terbaik di dunia. Hanya kalah dari Laut Mati yang ada di Jordania.
Pengamat politik dan kebijakan publik Universitas Negeri Jember (UNEJ), Hermanto Rohman, menyatakan berbagai upaya yang dilakukan Bupati Sumenep dalam bidang seni budaya dan pariwisata ini patut didukung.
Sebab, tujuan utamanya tidak lain adalah untuk membangkitkan ekspresi para pelaku seni dan budaya, setelah tiga tahun vakum karena Covid-19.
"Ini harus didukung. Karena Pemkab Sumenep telah menyediakan ruang secukup-cukupnya bagi para seniman dan pegiat budaya untuk berekspresi dengan baik. Sehingga pengembangan dan pembinaan seni budaya dan ekonomi kreatif di Sumenep tidak mati," katanya.
Dia pun memberikan saran agar Pemkab Sumenep melibatkan anak-anak muda. Apalagi, Bupati Achmad Fauzi selama ini dikenal sebagai tokoh milenial yang dekat dengan kalangan muda.
"Diharapkan ada andil bagi pemuda-pemuda dalam mengembangkan industri seni budaya dan kreatif di Sumenep," harapnya.
Hermanto industri pariwisata itu sangat bergantung pada pergerakan manusia. Saat pergerakan itu dibatasi, tentu berefek besar bagi pegiat wisata. "Itulah yang terjadi saat pandemi kemarin, sehingga perlu ada solusi dan jalan tengah keluar dari persoalan tersebut,” paparnya.
Selain itu, Pemkab Sumenep juga harus merancang program yang melibatkan UMKM untuk jangka panjang.
"Semisal, setiap tempat wisata harus menampung produk dari pelaku usaha. Para pegiat wisata dan ekonomi harus ada kerja sama dan saling mengisi,” pungkas Hermanto. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul