jpnn.com, JAKARTA - Bupati Sumenep Achmad Fauzi memastikan dana hibah Jawa Timur (Timur) tepat sasaran.
Fauzi mengatakan sudah sejak lama meminta pemberitahuan terkait lokasi dan program kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Jatim.
BACA JUGA: Achmad Fauzi Pastikan Memperjuangkan DBH Migas Sumenep
Menurutnya, salah satu tujuannya untuk meminimalisasi pemborosan anggaran karena terjadi penumpukan program pada suatu titik.
"Yang ingin kami tekankan sebenarnya koordinasi dengan pemerintah daerah itu (ada, red) pemberitahuan atas usulan dari DPRD provinsi atas pokmasnya tersebut. Jadi, pemerintah daerah tahu lokasi-lokasinya di mana saja, sih. Itu yang paling penting agar tidak ada benturan dari program-program pemerintah daerah," tutur Ahmad Fauzi.
BACA JUGA: Bupati Sumenep Percepat Pemulihan Ekonomi lewat Kalender Wisata 2023
Dia menilai jika tidak ada komunikasi dengan pemerintah daerah (pemda) dalam penyaluran dana hibah pokmas dari APBD Jawa Timur (Jatim) makan akan berpotensi menyebabkan program ganda dan pemborosan anggaran.
Akhirnya, pemda juga memiliki program yang dikucurkan melalui APBD kabupaten/kota.
"Dikhawatirkan lokasi sama antara lokasi pokmas provinsi yang punya DPRD dengan program APBD (kabupaten/kota). Itu yang kita khawatirkan," ujar Achmad Fauzi.
Selain itu, dikhawatirkan penyaluran dana hibah pokmas tersebut tidak tepat sasaran. Sebab, pemda lebih mengetahui apa saja masalah yang ada di daerahnya sehingga memiliki skala prioritas penanganan yang harus didahulukan.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Surabaya, Rabu (14/12), atas kasus dugaan suap pengurusan hibah pokmas dari APBD Jatim 2023-2024. Empat orang pun ditetapkan sebagai tersangka. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul