jpnn.com, KABUPATEN TANGERANG - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar minta pemerintah pusat serius bantu atasi banjir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menempuh berbagai cara guna mengantisipasi ancaman banjir di wilayahnya.
Salah satunya berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadana (BBWSCC) dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSCCC).
BACA JUGA: Di Forum Internasional, Bupati Zaki Buka-bukaan soal Pengelolaan Kawasan Kumuh di Pesisir TangerangÂ
“Koordinasi dengan berkirim surat ini merupakan lanjutan dari kegiatan pemantauan yang dilakukan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang atas sejumlah sungai/saluran dan situ," kata Bupati Zaki Iskandar dalam keterangan resminya, Senin (16/1).
Koordinasi ini penting karena adanya kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR serta BBWSCC dan BBWSCCC atas penanganan sejumlah sungai dan situ yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA: Sulap Kawasan Pesisir, Bupati Zaki Diganjar Penghargaan Spesial
Ditemukan sejumlah permasalahan di antaranya pendangkalan akibat sedimentasi, pemanfaatan sepadan yang menyalahi aturan, serta bangunan pendukung pengendalian banjir yang sudah tua.
Prioritas penanganan yang harus segera dilakukan adalah normalisasi pada badan air yang telah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi. Hal ini untuk memperbesar kapasitas atau daya tampung badan air tersebut.
BACA JUGA: Bupati Zaki Pengin Bahasa Sunda Tangerang Dilestarikan
"Upaya ini bisa mengurangi risiko banjir yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang pada musim hujan selama periode Oktober hingga Maret," ujarnya.
Bupati Zaki menyebutkan, pihaknya telah menganggarkan total Rp 75,5 miliar untuk keseluruhan pelaksanaan fisik.
Untuk pembangunan konstruksi sumber daya air, Pemkab Tangerang akan melakukan pembangunan di 15 titik dengan panjang mencapai 8,3 km.
Sementara itu, untuk pembangunan jalan yang menjadi kewenangan Pemkab Tangerang sebanyak 27 ruas jalan dengan panjang mencapai 8,5 km.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Iwan Firmansah Effendi memaparkan, ada sejumlah situ kondisinya cukup memperihatinkan, tidak terawat, dangkal, menjadi kebun serta sebagian ditanami tanaman padi oleh masyarakat.
Situ tersebut di antaranya Rawa Rancailat, Rawa Waluh, Rawa Garugak, Rawa Patrasana, Rawa Gabus, dan Rawa Genggong.
Meski demikian, ada beberapa situ yang terawat, tetapi tidak berfungsi secara maksimal dan mengalami pendangkalan.
Misalnya, Rawa Gede, Rawa Sulang, Rawa Koja, Rawa Kepuh, Rawa Gelam/Panggang, Rawa Pangodokan, Rawa Rebo, Situ Pondok, Situ Cilongok, Situ Pasir Gadung, Situ Kelapa Dua, dan Situ Cihuni.
"Pembangunan konstruksi Sumber Daya Air (SDA), misalnya normalisasi saluran Ketapang Kawasan Mangrove Desa Ketapang Kecamatan Mauk, lanjutan saluran pembuang Cilongok, normalisasi saluran pembuang Cileuleus (Hulu), peningkatan Anak Sungai Cimaneuh RT.001/009 dan lanjutan normalisasi Sungai Cikolear, " tutur Iwan.
Dia menegaskan selama ini dalam menangani banjir yang dilakukan pemerintah daerah hanya sebatas kedaruratan, yakni dengan melakukan pengerukan aliran sungai dan membangun bronjong di sisi-sisi tanggul situ yang jebol. Langkah tersebut diharapkan bisa meminimalisir masuknya volume air ke permukiman warga setempat.
"Karena itu, kami mengusulkan upaya normalisasi sungai yang merupakan kewenangan BBWSCC yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Sungai tersebut di antaranya Sungai Cisadane, Cimanceuri, Sabi, Cipasilian, Cileuleus, Ci Mauk, Ci Paeh, Cirarab, Clasin, Cidurian dan Cipayaeun, " tuturnya.
Selain normalisasi sungai, Pemkab Tangerang juga mengusulkan rehabilitas saluran irigasi di wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (WSCC) dan wilayah Sungai Ciujung Cidanau Cidurian (WSCCC).
Contohnya, ketika penanganan terhadap tanggul yang jebol di situ Gelam Jaya, Pasar Kemis, seperti membangun semi permanen dari bronjong untuk menutupi tanggul yang jebol. Kemudian, melakukan pengerukan di sejumlah aliran kali/sungai yang ada di Kabupaten Tangerang.
Dia pun berharap pemerintah pusat sesegera mungkin membantu dalam penanganan bencana banjir tersebut. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad