Bursa Calon Pendamping Ahok di DKI Mulai Panas

PDIP-Gerindra Sama-Sama Siapkan Calon Wagub

Rabu, 30 Juli 2014 – 06:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA PUSAT – Seiring kemenangan Joko Widodo dalam pemilu presiden (pilpres) lalu, maka pria yang kini menjabat Gubernur DKI itu akan segera digantikan oleh wakilnya, Basuki T Purnama alias Ahok. Selanjutanya, kursi Wakil Gubernur DKI yang ditinggalkan Ahok pun bakal diperebutkan.

Kini, bursa calon Wagub DKI pun semakin menghangat. PDIP dan Partai Gerindra disebut tengah berebut ingin menempatkan kadernya di kursi bergengsi tersebut.

BACA JUGA: Akibat Jalan Rusak, Macet Hingga Dua Kilometer

Berdasar sumber Jawa Pos, Partai Gerindra akan mengajukan dua nama calon wagub. Yakni, Ketua DPD Partai Demokrat Nachrowi Ramli dan Ketua DPD Partai Gerindra Muhammad Taufik.

Jika kabar itu benar, Gerindra akan berhadapan dengan PDIP. Sebab, PDIP menegaskan, kursi wagub adalah jatah mereka. Salah satu jago yang digadang-gadang menjadi wagub adalah Boy Bernardi Sadikin, ketua DPD PDIP DKI.

BACA JUGA: Ngemis Selama Puasa, Dapat Rp 7,5 Juta

Ada juga nama Rieke Dyah Pitaloka dan Djarot Saiful Hidayat. ’’Gerindra tidak mungkin mengamini permintaan PDIP yang mengajukan nama-nama tersebut,’’ ucap sumber itu.

Dia menegaskan, Gerindra dan PDIP adalah parpol koalisi pengusung pasangan Jokowi-Ahok pada Pilgub DKI 2012. Karena itu, jika Jokowi dilantik menjadi presiden dan Ahok naik menjadi gubernur, jatah kursi wagub yang kosong tidak serta-merta menjadi hak PDIP.

BACA JUGA: Delapan CCTV Awasi Kemacetan Puncak

“Kami sama-sama mempunyai hak untuk mengajukan nama. Jadi, tidak ada masalah,” katanya.

Lantas, mengapa Gerindra juga mengajukan nama Nachrowi Ramli? Menurut dia, Nara –sapaan Nachrowi– merupakan tokoh Betawi yang disegani di Jakarta. Dengan demikian, dia dianggap pas mendampingi Ahok. “Pendamping Ahok harus berasal dari tokoh DKI agar bisa langgeng sampai 2017,” kata sumber tersebut.

Selain itu, dia mempersilakan PDIP untuk mengajukan nama calon wagub sebanyak-banyaknya. Namun, pengajuan nama tersebut harus ditandatangani PDIP dan Gerindra.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik menanggapi santai mengenai wacana kursi wagub tersebut. Dia justru menuturkan tidak berminat mengisi kursi itu.

Lantas, bagaimana dengan nama Nachrowi Ramli? Taufik juga tidak banyak berkomentar. Dia menegaskan, Jokowi belum tentu dilantik menjadi presiden. Sebab, Gerindra mengajukan gugatan ke MK. Dengan demikian, Ahok juga belum tentu menjadi gubernur DKI dan otomatis kursi wagub belum tentu kosong. ’’Kami masih fokus menggugat pilpres yang penuh kecurangan,’’ tegasnya.

Ketika dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Ketua DPD PDIP Prasetio Edi Marsudi menegaskan, posisi wagub tetap milik partainya. PDIP akan melakukan langkah-langkah politik untuk mengamankan posisi tersebut.

’’Nanti dilihat apa tindakan partai kami. Yang pasti, Boy Sadikin layak menjadi Wagub DKI,’’ paparnya. Dia mengungkapkan, politik di DKI sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu. ’’Saya memahami karakter politik mereka (Gerindra, Red),’’ jelasnya.

Prasetio mengakui, jika pemilihan wagub dilakukan melalui voting di DPRD, PDIP bisa kalah. Sebab, Gerindra kini bergabung dalam koalisi Merah-Putih dengan parpol lain.

’’Meski kalah suara di dewan, kami tetap optimistis kursi wagub bisa kami dapatkan,’’ katanya.(riz/co2/oni/c15/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Macet Total Sepanjang Kalimalang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler