Bursa Cawapres Jokowi: Tokoh di Luar PDIP Harus Siap Kecewa

Rabu, 18 April 2018 – 15:41 WIB
Pak Jokowi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tokoh-tokoh partai koalisi pendukung Joko Widodo alias Jokowi yang digadang-gadang menjadi calon wakil presiden untuk sang petahana di Pilpres 2019, harus siap kecewa.

Pasalnya, PDI Perjuangan punya peluang memaksakan kadernya untuk mendampingi suami Iriana. Penilaian ini disampaikan pengamat politik Hendri Satrio, ketika diminta analisanya mengenai peluang pimpinan parpol koalisi pendukung Jokowi dipilih menjadi cawapres. 

BACA JUGA: Elite Gerindra Ogah Akui Jokowi sebagai Tokoh Muslim Dunia

Menurut Hendri, peluang Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Romahurmuziy, hingga Ketum Golkar Airlangga Hartarto kecil.

"Yang akan memaksakan atau mendorong kadernya jadi wakilnya Pak Jokowi nanti pasti PDIP," ucap Hendri saat berbincang dengan JPNN, di Jakarta, Rabu (18/4).

BACA JUGA: Respons Fadli Zon soal Kabar Surat Perjanjian Gerindra – PKS

Setidaknya beberapa alasan disampaikan pendiri lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini. Pertama, PDIP elektabilitasnya paling tinggi di antara koalisi pendukung Jokowi.

"Alasan kedua adalah kalau PDIP yang dorong kadernya, atau yang terpilih walaupun Jokowi juga dari PDIP, anggota koalisi yang lain kemungkinan tidak akan protes. Jadi aman-aman saja, smooth," ucap Hendri.

BACA JUGA: Nasdem: Banyak Nama Cawapres, Jokowi Bisa Tersandera

Kemudian, lanjut pria berbadan besar ini, PDIP pasti akan memaksakan diri atau berusaha keras untuk menjadikan kadernya cawapres Jokowi, supaya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tidak kehilangan momentum di 2024 seperti yang terjadi pada Demokrat tahun 2014 lalu.

"Setelah SBY selesai, elektabilitasnya turun terus enggak ada yang ngurusin. Nah, PDIP pasti tidak mau kehilangan momentum itu. Maka dia akan berusaha keras untuk menjadikan kadernya cawapres Pak Jokowi," tuturnya.

Hendri menambahkan, persoalan berpotensi muncul ketika PDIP menyampaikan hal ini kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Sebab, bisa saja Jokowi menolaknya.

"Kalau Jokowi enggak mau, nah ini dia ramai. Kan belum pasti juga PDIP mengusung Jokowi di 2019. Pasti mereka tunggu hasil Pilkada 2018. Dan kemarin sudah dikasih sinyal tuh, makanya pemberian mandatnya tertutup," pungkas Hendri. (fat/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rajin Temui Ormas Islam, Jokowi Bidik Cawapres Nonpartai?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler