Bursa di Asia Terjun Bebas

Kamis, 09 Oktober 2008 – 10:50 WIB
LONDON - Gejolak finansial kembali memukul bursa sepanjang Rabu (8/10)Bahkan, bursa saham dunia sempat terpuruk hingga level terendah

BACA JUGA: Hari Ini BEI Masih Lanjutkan Suspensi

Tapi, keputusan beberapa bank sentral dunia memangkas tingkat suku bunga berhasil mengangkat kepercayaan sebagian pasar.

Bursa saham, khususnya di Eropa, akhirnya balik ke teritori positif
Indeks saham di London melonjak 0,62 persen setelah Bank of England menurunkan bunga

BACA JUGA: BEI Bingung, Mau Tutup atau Buka

Padahal, bursa London sebelumnya anjlok hampir 6 persen
Sayang, situasi itu tidak bertahan lama

BACA JUGA: HIPMI Optimis Ekonomi Indoensia Tetap Eksis

Setelah rebound, indeks FTSE 100 di London lantas kembali merah dan turun ke level 4.397,86 pada sesi perdagangan siang.

Bursa saham di Paris juga menguat 0,20 persen menyusul langkah Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memangkas suku bungaIni sekaligus mengangkat dari keterpurukan dan kerugian besar-besaranTapi, bursa Frankfurt tetap merah atau turun 0,99 persen dalam perdagangan sore kemarinTransaksi di bursa Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, juga rebound (pulih) menjelang penutupan.

Kendati begitu, analis menilai terlalu dini untuk bisa bernapas lega''Kita masih belum sepenuhnya keluar dari masalah,'' ujar Joshua Raymond, market strategist City Index''Kita harus lihat dulu apakah (pemangkasan suku bunga) ini berdampak lebih lama dalam memulihkan kepercayaan pasar,'' lanjutnya.

Hal itu beralasanSebab, bursa saham Asia justru ditutup merah kemarinBahkan, indeks Nikkei terjun bebasSecara dramatis bursa saham Tokyo terpuruk 9,38 persen pada akhir perdagangan dan berada pada level terendah sejak Oktober 1987 menyusul Black Monday di AS

Bursa Hongkong anjlok 8,2 persen dan ditutup di level terendah selama lebih dari dua tahunLangkah otoritas moneter di sana memangkas suku bunga tak mampu memulihkan kepercayaan pasarBursa saham di Singapura merosot 6,6 persen.

Lantas, bursa Seoul (Korsel) anjlok 5,8 persen dan Taipei turun 5,76 persenSedangkan bursa di Jakarta terpuruk 10,4 persen sehingga aktivitas perdagangan dihentikan menjelang penutupan sesi pertama.

''Saat ini, tak ada yang tahu secara pasti apa yang bisa dipercaya,'' ujar Hironobu Hagi, deputy general manager pada capital market division Shinsei Bank''Yang terjadi adalah panic selling secara terus-menerusBegitu para pelaku pasar melihat ada sinyal aksi jual, setiap orang berlomba-lomba mengikuti,'' tambahnya(AFP/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi Migas Tak Terimbas Krisis Global


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler