"Krisis ekonomi global di Amerika Serikat tidak terlalu berpengaruh terhadap investasi migas di Indonesia
BACA JUGA: Perbankan Naikkan Suku Bunga
Investasi di sektor migas pada umumnya merupakan investasi jangka panjangBahkan pada November mendatang, lanjut Purnomo, dalam waktu dekat ini pemerintah akan mengumumkan pemenang tender kontrak 30 blok migas dan 2 blok Coal Bed Methane (CBM)
BACA JUGA: BI Rate Naik Lagi
"Ini merupakan sinyal positif untuk investasi migas nasional," tandasnya.Hanya saja mantan presiden OPEC ini mengakui juga tentang perlunya bersikap waspada terhadap investasi pembangunan infrastruktur kelistrikan terutama yang berada di luar Jawa akibat tekanan inflasi
Purnomo menambahkan, kenaikan inflasi akan memicu kenaikan interest rate
BACA JUGA: Tarik Investor di Dubai
Hal ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap penyediaan dana untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan yang diharapkan datang dari investor dalam negeri.Menurutnya, pembangunan listrik diluar Jawa tidak terlalu besar sehingga pemerintah berharap pada pendanaan dari dalam negeri yang akan mendorong kegiatan perekonomian nasional.
Sementara untuk investasi pembangunan kelistrikan di Jawa dan Bali seperti proyek 10000 MW, pemerintah tidak terlalu khawatirAlasannya, proyek tersebut sudah mendapatkan pendanaan dari China dan negara-negara Timur Tengah.
Sedangkan untuk investasi di sektor pertambangan lain, para investor masih bersikap wait and see"Hal ini bukan disebabkan karena krisis ekonomi global saat ini, tapi menunggu rampungnya UU Mineral dan Batubara (Minerba) di parlemen," pungkasnyua.(wid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Kecil Terancam Kolaps
Redaktur : Tim Redaksi