Bursa Lesu, Transaksi Broker Asing Menipis

Kamis, 17 April 2014 – 05:09 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sepanjang triwulan pertama tahun ini, broker asing masih merajai daftar nilai transaksi saham tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, mayoritas malah menurun dibandingkan periode sama 2013.

Data BEI mencatat, dari 10 besar daftar perusahaan sekuritas teraktif dari sisi nilai transaksi, sembilan di antaranya merupakan perusahaan asing.

BACA JUGA: BNI Incar Pengelolaan Reksadana Rp 9 Triliun

Maybank Kim Eng Securities berada di urutan pertama dengan transaksi senilai Rp 34,91 triliun atau naik 20,34 persen dibanding Rp 29,01 triliun pada kuartal pertama 2013. Kemudian diikuti Deutsche Securities Indonesia senilai Rp 34,44 triliun, naik 11,03 persen dibandingkan Rp 31,02 triliun.

Sementara Credit Suisse Securities tercatat melakukan transaksi senilai Rp 33,29 triliun atau turun 26,96 persen dibandingkan Rp 45,58 triliun. UBS Securities juga mengalami penurunan nilai transaksi 33,16 persen menjadi Rp 32,88 triliun dibandingkan Rp 49,19 triliun. Pun demikian nilai transaksi Macquarie Capital Secirities Indonesia turun 2,21 persen menjadi Rp 31,84 triliun dibandingkan Rp 32,56 triliun.

BACA JUGA: Telkomsel Usung Konsep Digital

Satu-satunya broker lokal di daftar 10 besar adalah PT Mandiri Sekuritas yang berada di urutan enam dengan nilai transaksi Rp 31,23 triliun atau naik 20,63 persen dibandingkan Rp 25,89 triliun pada kuartal pertama 2013.

"Sejak Agustus (2013), nilai transaksi sudah menurun akibat kondisi makro yang memburuk (inflasi naik dan nilai tukar melemah). Di awal 2014, pelaku pasar masih memprediksi makroekonomi terus memburuk," kata Presdir PT Ciptadana Securities Ferry Budiman Tanja kemarin.

BACA JUGA: INTI Kejar Target Perseroan dengan Proyek Strategis

Pada awal tahun ini, sentimen eksternal juga kurang kondusif saat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) berencana menaikkan suku bunga. Sedangkan faktor pemilu di Indonesia dinilai tidak memengaruhi nilai transaksi. Pihaknya optimistis, siapa saja yang akan menjadi presiden, pasar akan terus membaik.

Direktur Panin Asset Management Ridwan Sutedja meyakini pasar akan kian membaik. Terlebih pasca hajatan politik tuntas. Investasi di pasar modal akan kembali bergairah baik untuk instrumen saham, reksa dana, maupun obligasi. Dana asing juga masih akan terus masuk menjelang pemilihan presiden sambil terus memantau perkembangan politik.

"Tapi tentunya faktor makroekonomi tetap mereka lihat sebagai pertimbangan utama," ucapnya.

Ridwan meyakini pasar modal tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2013.

"Tahun lalu kita yang turun, mereka naik. Kalau mau cari return yang baik seharusnya masuk ke negara-negara emerging markets yang tahun lalu belum naik," tuturnya.(gen/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Properti Awal Tahun Menurun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler