Bursa Saham Keluar dari Tekanan

Sabtu, 09 Juli 2011 – 01:03 WIB

JAKARTA - Setelah sempat berkubang di jejaring zona merah, indeks harga saham gabungan (IHSG) sukses keluar tekananTidak hanya menguat, indeks berhasil menjejak level baru di kisaran 4003

BACA JUGA: 53 Persen Mobil Pribadi Pakai BBM Subsidi

Kondisi itu semakin menguatkan prediksi bahwa indeks bakal mampu melewati angka keramat 4300 sebelum penghujung tahun.Lompatan indeks itu didukung regional market yang bergerak impresif
Terutama penyokong utama menggeliatnya Wall Street

BACA JUGA: BI Usul Dolar AS Dipatok Rp 8600

Alhasil, sejak perdagangan dibuka, gerakan indeks terus menjelajah di zona hijau
Saham-saham unggulan menguat serempak diikuti saham-saham lapis kedua yang selama ini lebih 'nyenyak tidur'

BACA JUGA: Fasilitas Intraday Naik 14,3 Persen



"Asing tercatat netbuy Rp 600 miliarIni salah satu efek indeks mengalami apresiasi," ungkap Ukie Jaya Mahendera, analis pasar modal ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (8/7).

Ukie melanjutkan, pelaku pasar menyambut laporan keuangan emiten semester pertama yang digadang-gadang positifItu yang membuat investor melakukan perburuan terhadap saham-saham bluechipsSaham sektor konsumer goods, pertambangan dan perbankan jadi jujukan koleksi"Astra terlihat begitu menggeliat," tambahnya

Hal senada diungkap Billy BudimanHead of tecnical analyst Batavia Prosperindo Sekuritas itu menyebut ada dua faktor yang menyanggah penguatan indeksFaktor pertama positifnya window dressing semester pertamaItu seiring kinerja positif emiten sepanjang semester pertama pada 2011Diperkirakan laba sejumlah emiten naik cukup signifikan seiring stabilnya inflasiFaktor kedua pasar Amerika tidak begitu concern lagi dalam jangka pendek dengan kasus Yunani dan juga Portugal"Saya rasa ini yang membuat indeks bisa mencetak rekor baru kemarin," ucap Billy

Billy meyakini dalam pekan-pekan mendatang indeks akan tetap perkasaKarena belum ada sentimen negatif baik dalam dan luar negeriJustru krisis utang Yunani cenderung menguntungkan karena investor membelokkan dananya ke negeri-negeri emerging market termasuk indonesia

Karenanya sebut Billy, menyudahi perdagangan Jumat (8/7), indeks menguat 64,218 poin (1,63 persen) ke level 4.003,691Sementara Indeks LQ45 ditutup melesat 14,382 poin (2,06 persen) ke posisi 710,896Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 139.935 kali pada volume 5,368 miliar lembar saham senilai Rp 5,862 triliunSebanyak 140 saham naik, 77 saham turun, dan 110 saham stagnanInvestor asing pun ikut ambil bagian dengan melakukan pembelian bersih (foreign net buy)Nilainya cukup besar, sebanyak Rp 611,297 miliar di pasar negosiasi dan reguler

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional: Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,51 poin (0,13 persen) ke level 2.797,77Indeks Hang Seng menanjak 196,25 poin (0,87 persen) ke level 22.726,43Indeks Nikkei 225 menguat 66,59 poin (0,66 persen) ke level 10.137,73Indeks Straits Times naik 26,33 poin (0,84 persen) ke level 3.152,20Saham-saham naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 3.000 ke Rp 123.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.400 ke Rp 47.150, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.950 ke Rp 67.800, dan Gudang Garam naik Rp 1.750 ke Rp 51.000.Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 150 ke Rp 3.600, Jasuindo (JTPE) turun Rp 140 ke Rp 1.460, BFI Finance (BFIN) turun Rp 100 ke Rp 5.500, dan Lion Metal (LION) turun Rp 100 ke Rp 5.300(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BEI Perpanjang Jam Perdagangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler