Bursa Saham Potensial Berbalik Arah

Senin, 08 Agustus 2011 – 00:24 WIB

JAKARTA - Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi berbalik arahItu terjadi menyusul gerakan impresif bursa wall street

BACA JUGA: Tak Bersertifikat Halal, DPR Minta RPH Ditertibkan

Di mana indeks Dow Jones menguat signifikan setelah tertekan begitu dalam pada hari sebelumnya
"Potensi itu masih sangat terbuka

BACA JUGA: Paskomnas Beri Kemudahan Petani Bawang

Karena level support indeks telah diterobos pada perdagangan Jumat," tutur Billy Budiman, Head of Tecnical Analyst Batavia Prosperindo Sekuritas, di Jakarta


Billy menyebut kalau pun indeks melemah tidak akan separah sebelumnya

BACA JUGA: Ramadan, Harga Emas Terus Merangkak Naik

Sebab, koreksi itu lebih bersifat eksternal dan tidak diikuti oleh memburuknya sentimen dari internal"Saya malah lebih pede indeks akan menguat," imbuhnya
Di samping itu, indeks Dow Jones dan bursa Eropa juga sudah oversoldDan, buktinya Indeks Dow Jones menguatKemungkinan besar bursa-bursa Asia akan mengikuti berbalik arahnya Indeks Dow Jones

Karena itu, Billy menaruh gerakan support indeks dikisaran 3,870 dan resistence 3,970Saham-saham yang bisa dikoleksi dengan sedikit beraroma spekulatif antara lain CPIN, JPFA, TBLA, SGRO, INDF, ASII, BMRI.

Dugaan kontra disampaikan Jeff TanAnalis Sinarmas Sekuritas itu menyebut indeks masih akan tertekanItu karena bursa regional belum sepenuhnya pulih dari sentimen negatif"Secara teknikal indeks masih akan melemah," imbuh Jeff Tan.
Alasan yang dijadikan acuan Jeff Tan adalah pola pengangguran Amerika Serikat (AS) yang cenderung meningkatKondisi itu, akan menekan dan membatasi gerakan indeks untuk lepas dari zona merahKarena itu, indeks paling banter akan melipir di area support dikisaran 3819 dan resistence 3950Saham-saham laik dikoleksi antara lain TLKM, UNVR, INDF, HMSP

Sementara menyudahi perdagangan Jumat (5/8) indeks nyongsep 200,443 poin (4,87 persen) ke level 3.921,643Sementara Indeks LQ45 jatuh 36,811 poin (5,05 persen) ke level 693,293Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 1,232 triliun di pasar reguler dan negosiasiPerdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 212.246 kali pada volume 10,295 miliar lembar saham senilai Rp 9,934 triliunHanya 9 saham naik, sisanya 321 saham turun, dan 15 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 2.500 ke Rp 127.000, Tempo Scan (TSPC) naik Rp 225 ke Rp 3.000, Pioneerindo (PTSP) naik Rp 100 ke Rp 800, dan Century Textille (CNTX) naik Rp 800 ke Rp 8.700Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Schering Plough (SCPI) turun Rp 6.900 ke Rp 28.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 3.550 ke Rp 44.750, Astra Internasional (ASII) turun Rp 3.200 ke Rp 67.200, dan Multi Breeder (MBAI) turun Rp 2.850 ke Rp 28.150(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebaran, Maskapai Tambah 67.600 Kursi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler