BURT Bantah Gedung Baru DPR Hasil 'Transaksi' dengan Jokowi

Senin, 27 April 2015 – 07:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Ahmad Dimyati Natakusuma membantah bahwa rencana pembangunan gedung baru DPR yang satu paket dengan perpustakaan dan laboratorium parlemen, sebagai hasil transaksional DPR dengan Presiden Joko Widodo.

"Engga dong, saling mendukung. Kan untuk presiden juga, ini bersama untuk legislasi dan kepentingan masyarakat," kata Ahmad Dimyati saat dihubungi Minggu (26/4) malam.

BACA JUGA: Ini Lokasi Kuburan Permintaan Para Terpidana Mati

Dia menyebutkan visi misi presiden harus didukung oleh parlemen yang modern untuk Indonesia yang sejahtera. Presiden, lanjut politikus PPP ini harus menguatkan semua pihak, baik Polri, kejaksaan, KPK, serta parlemen dalam rangka check and balances jalannya pemerintahan.

"Maka terjadi check and balances, Indonesia cepat sejahtera. bukan kolaborasi destruktif," jelasnya.

BACA JUGA: Kerabat Duo Bali Nine Harapkan Belas Kasih Jokowi

Dimyati juga menyebutkan alasan lain pembangunan gedung baru DPR, perpustakaan hingga museum ini selain sebagai ikon nasional, juga karena kondisi komplek parlemen sendiri sudah tidak layak huni.

"Sudah harus direnovasi, kalau engga rubuh itu gedung dengan personil yang begitu besar. Lihat saja tata ruang parlemen sudah berantakan, tidak seperti parlemen di luar negeri, perpustakaan komplit," tambahnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Satu Terpidana Mati Ternyata Lolos dari Eksekusi, Siapa Dia?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Ada Angka 29.4.15 di Kayu Salib Terpidana Mati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler