Buru 13 Tahanan Maut Abepura, TNI Sekat 31 Jalan Tikus di Perbatasan RI-PNG

Rabu, 13 Januari 2016 – 07:35 WIB
Aparat TNI di Papua gelar Operasi Sekat, untuk aktif membantu Polri menangkap 13 tahanan yang kabur dari Lapas Abepura. Foto: Cenderawasih Pos

jpnn.com - JAYAPURA - Operasi pengejaran 13 narapidana yang melarikan diri dari Lapas Abepura, hingga Selasa (12/1) belum membuahkan hasil. Tahanan yang kabur disebut bukan penjahat biasa. TNI/Polri setempat pun menganggap mereka sebagai 'lawan tangguh', hingga harus mengerahkan strategi terbaik untuk kembali menangkap mereka.

Aparat TNI pun sudah dikerahkan untuk menutup sekitar 31 jalan tikus yang menjadi akses untuk kabur ke Papua New Guinea (PNG).

BACA JUGA: Begini Reaksi Pembunuh Sadis Saat Divonis Seumur Hidup

Danrem 172/PWY  Kolonel Sugiyono mengungkap, jalan tikus yang dimaksud berada di sekitar wilayah Skow maupun Keerom yang berbatasan dengan PNG. "Saya inventarisir, setidaknya ada 31 jalan tikus dan sekarang sudah kami tutup," ujar Danrem kepada Cenderawasih Pos, usai peresmian Media Center Kodim 1701/Jayapura, Selasa (12/1) kemarin.

Menurutnya, jalan tikus ini merupakan jalan illegal. Pihaknya pun akan terus meningkatkan pengawasan di sepanjang jalan tikus dengan mengintensifkan patroli. 

BACA JUGA: Geledah Indekos Jambret, Polisi Dapat “Bonus” Lain

"Kami memiliki kewenangan menutup jalan tikus, karena biasanya masyarakat yang melintas jalan tikus tidak memiliki etika baik, maka kami wajib menangani lebih, terutama pos-pos terdekat dengan jalan tikus," katanya.

Menurutnya, adanya indikasi dari 13 narapidana menggunakan jalan tikus sangat besar, apalagi hubungan kekerabatan antara masyarakat di pinggir perbatasan antara RI-PNG yang kental. 

BACA JUGA: Keuangan Pemkot Seret, TPP PNS Dipotong

Namun, semenjak kaburnya 13 narapidana Lapas Abepura (Jumat, 8/1), peningkatan patroli ditingkatkan sepanjang jalan tikus. Sugiyono menambahkan bahwa dalam upaya membantu Polri menangkap 13 narapidana ini, Korem 172/PWY memberdayakan 1.400 prajurit 3 Batalyon, semua disebar untuk daerah-daerah yang disebut jalan tikus.

"Mereka punya tugas pokok dan saya tambah tugasnya untuk mengendalikan masyarakat yang keluar masuk jalan tikus," imbuh Danrem.

Sugiyono juga mengungkap, pihaknya sudah mengeluarkan perintah Operasi Sekat, khususnya di daerah perbatasan. TNI melihat latar belakang para pelaku yang kabur ini dianggap tak terlibat kriminal biasa tetapi tega membunuh aparat maupun masyarakat dan dianggap bisa mempengaruhi keamanan wilayah. Ditambah lagi, medan operasi didominasi perbukitan dan hutan yang luas.

Hasil koordinasi dengan Polda Papua disepakati untuk melakukan langkah dan tindakan konkret. "Segera lakukan operasi untuk menyekat ruang gerak 13 narapidana yang kabur. TNI harus ofensif dan aktif dengan melaksanakan patroli dan merperketat sweeping, tiap pos harus ada foto dan data 13 narapidana tersebut dan saya perintahkan tutup semua jalan tikus menuju PNG jangan beri peluang mereka lolos," tegas Sugiyono.

Danrem juga mengingatkan personelnya harus paham bahwa yang kabur ini adalah mereka yang tega membunuh aparat dan masyarakat sehingga harus ekstra berhati-hati. Selain itu dalam pelaksanaan sweeping harus melibatkan Polri dan jika perlu melibatkan aparat pemerintahan setempat. (jo/cr-201/ade/tri/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JOSSS GAN... 7 Kg Sabu Berhasil Diamankan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler