JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Junisab Akbar sama sekali tidak tertarik diajak bicara mengenai rencana penangkapan Adelin LisDia menilai, pernyataan para petinggi kepolisian yang menyebut keradaan buron kasus illegal logging ada di Singapura, hanyalah untuk menyenangkan publik saja.
“Ah, buat apa mengomentari itu
BACA JUGA: DPD Harus Berkantor di Daerah
Logikanya begini sajaBACA JUGA: Gus Choi Curigai Ada Intervensi ke PKB
Buat apa diomongkan,” ujar Junisab Akbar kepada koran ini di Jakarta, Rabu (3/6).Ditanya apakah demikian dirinya pesimis Adelin bisa ditangkap, politisi dari Partai Bintang Reformasi itu enggan menjawab tegas
Dia berharap pihak kepolisian agar lebih taktis dalam upaya melakukan penangkapan
BACA JUGA: DPR Bisa Setujui Konfrontasi di Ambalat
Kalau upaya itu serius, mestinya mekanisme kerjanya tertutup dulu, tidak perlu rencana penangkapan disampaikan ke publik“Namanya saja buronan, kalau polisi sudah bilang mau ditangkap, ya sudah pasti lari lagiKalau sudah tertangkap, baru ngomong,” ujarnya.Sebagai anggota DPR yang membidangi persoalan hukum dan bermitra kerja dengan kepolisian, Junisab mengaku menyesalkan metode kerja kepolisian ini“Tapi mari kita tunggu saja, bisa tertangkap atau tidak,” ujarnya
Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri menyiapkan tim untuk menindaklanjuti temuan dari organisasi antikriminal Australia, Crime Stoppers AustraliaDalam daftar yang dirilis organisasi itu, enam nama buron kakap asal Indonesia diduga bersembunyi di sanaSalah satunya adalah Adelin Lis
“Polri akan berkoordinasi dengan Polisi Federal Australia (AFP),” ujar Kadivhumas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira, 1 Juni 2009Menurut mantan Kapolres Bogor itu, Indonesia dan Australia memiliki perjanjian ekstradisi"Jadi, jika memang Adelin Lis dan buron lain ditemukan di sana, bisa dikembalikan ke Indonesia," katanya
Setelah berkoordinasi dengan AFP, Mabes Polri akan mengirim tim advance ke SydneyPolri, lanjut dia, berharap AFP segera menangkap dan melakukan proses hukum"Nanti ada sidang ekstradisi di sana duluKalau kata sidang ekstradisi putus, kita akan minta," ujarnya saat itu(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Sumbang Polri Alat Tes DNA
Redaktur : Tim Redaksi