jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Nur Asia Uno membuka pameran koleksi Merdi Sihombing, berkolaborasi dengan komunitas perempuan.
Karya-karya Merdi dipamerkan di Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia, Jakarta sejak Kamis (21/10) hingga 2 November mendatang.
BACA JUGA: Airlangga Sepertinya Siap Berhadapan dengan Prabowo dan Puan di Pilpres 2024
Karya yang dipamerkan merupakan koleksi kain tenun hasil pemberdayaan dua komunitas di Desa Ternate Umapura, Alor dan Dairi, Sumatera Utara.
“Seperti yang Bang Sandiaga Uno sampaikan bahwa dengan berkolaborasi, berinovasi dan bergandengan tangan kita dapat bangkit bersama dalam masa sulit ini.
BACA JUGA: Surat Terbuka Seorang Karyawan Disabilitas untuk Presiden Jokowi, Sangat Menyentuh!
"Hal ini karena UMKM dan pelaku ekonomi kreatif saling berkaitan. Event yang mengkolaborasikan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM dapat memberitahukan potensi UMKM kepada masyarakat umum," ujar Nur Asia Uno dalam sambutannya.
Sementara itu, Merdi menyebut koleksi yang digelar merupakan hasil community development di tiga tempat.
BACA JUGA: Coba Baca Penjelasan Mahfud MD Soal Koruptor ini, Membingungkan Enggak Sih?
“Tepatnya di Desa Ternate Umapura, Alor didukung oleh program CSR dari Pegadaian."
"Di sana kami memanfaatkan tumbuhan endemis setempat dan limbah dari biota laut untuk dijadikan pewarna alam,” ucapnya.
Dalam pameran kali ini Merdi menghadirkan kain-kain tenun dengan nuansa warna oranye, ungu, terakota dan warna hijau.
Koleksi tenun lainnya berasal dari komunitas penenun di Dairi, Sumatera Utara yang mendapatkan pembinaan Dekranasda Dairi dan dukungan pendanaan dari Inalum.
“Kali ini kami juga memamerkan produk luxury home living yang terbuat dari tumbuhan purun yang tumbuh di lahan gambut."
"Kami, PT. Eco Fashion Indonesia, bekerja sama di dua provinsi, dua kabupaten dan enam desa di Barito Kuala, Kalimantan Selatan."
"Sementara di Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, kami bekerja sama dengan Desa Pulau Geronggang dan Desa Cinta Jaya," kata Merdi.
Merdi menyatakan PT. Eco Fashion Indonesia yang dipimpinnya berhasil membangun jaringan pasok dengan bantuan dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove serta hibah dari Norwegia di bawah UNOPS.
“Kami melakukan penanaman purun sebanyak masing-masing satu hektare di lima desa."
"Selain itu, dibangun pula rumah purun di Pulau Geronggang dan Pulau Asia baru."
"Para perajin juga kami perkenalkan teknik baru untuk membuat Purun dijadikan tambang dan teknik membelah purun yang dijadikan bahan produk Home Living," tutur Merdi.
Menurut Merdi, proses pembuatan purun menjadi lebih simple karena tidak perlu dijemur.
Purun dapat dibelah dan dianyam saat masih dalam keadaan basah dibelah untuk dijadikan tikar atau tas dan dijadikan tambang.
“Kami memikirkan jangka panjang, agar para perajin purun yang kini didominasi anak muda, mau terus berkarya."
"Untuk itu pula kami menjalin kerja sama dengan UMKM-UMKM yang berada di Yogyakarta, Nias dan Batak. Kami yakin dengan cara ini harga jual purun dapat ditingkatkan.” pungkas Merdi Sihombing.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang