Buruh Sebut Jokowi Hanya Sibuk Pencitraan

Jumat, 30 Agustus 2013 – 14:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak henti-hentinya didemo oleh warga. Setelah Kamis (29/8) didemo puluhan pengemudi, sopir dan kernet Metromini, Jumat (30/8) siang puluhan buruh berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, kantor gubernur yang akrab disapa Jokowi tersebut.

Para buruh menuntut ketegasan Jokowi untuk merealisasikan janjinya untuk mensejahterakan mereka. Pasalnya, dalam prakteknya, selama ini buruh kerap dipersulit oleh pihak perusahaan dan Dinas Ketenagakerjaan.

BACA JUGA: Cawako Bogor Minta Jokowi jadi Jurkam

Dengan kesal, massa buruh pun menuduh Jokowi hanya melakukan pencitraan semata di media massa.

"Jokowi cuma bagus ngomong di TV. Di belakang main duit sama pengusaha," tuding Heru, perwakilan massa buruh di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (30/8).

BACA JUGA: September, Nama Jalan Medan Merdeka Utara Diganti jadi Bung Karno

Buruh outsourcing perusahaan obat di kawasan Pulogadung ini juga menilai Jokowi terbukti tidak pro rakyat.

"Katanya mau kasih pelayanan yang bagus. Katanya mau sanksi pengusaha nakal yang enggak bayar gaji sesuai UMP. Mana buktinya?" ujarnya.

BACA JUGA: Bogor tak Dingin Lagi

Sementara itu koordinator aksi sekaligus Ketua Serikat Pekerja Perusahaan Farmasi, Taufan Rahutomo mengaku sudah mendapat rekomendasi dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Rekomendasinya berupa izin pembuatan serikat pekerja di perusahaannya.

Namun, surat rekomendasi itu tidak pernah digubris oleh Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Timur. Ia pun mendesak Jokowi untuk menegur Kepala Sudinaker Jaktim.

"Dinas Tenaga Kerja Jakarta Timur enggak pernah ada pejabatnya. Itu alasan staf menunda perizinan. Padahal kita juga sudah lampirkan rekomendasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi," jelas Taufan.

Ia mengungkapkan, kedatangannya kali ini juga untuk memastikan apakah pengajuan mereka diterima atau ditolak.

"Kalau diterima kita terima kasih. Kalau ditolak kita minta penjelasan kenapa. Mereka malah dangdutan di kantor sambil saweran di jam kerja. Ini enggak etis. Mereka ngerti hukum kita juga belajar hukum. Jangan paksa kami jadi anarkis. Makanya kita datang hari ini," ungkapnya. (dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Enggan Ladeni Tuntutan Bos Metromini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler