Bus Antikorupsi Kembali Beroperasi, Firli: Simbol Hadirnya KPK di Tengah Masyarakat

Rabu, 07 September 2022 – 13:32 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri. Ilustrasi. Foto: ANTARA/Fikri Yusuf

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengoperasikan kembali bus antikorupsi setelah tiga tahun vakum.

Bus Antikorupsi milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun ini akan kembali melaju ke pulau Sumatra dan Jawa.

BACA JUGA: KPK Jemput Paksa Bupati Mimika di Jayapura

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan Bus Antikorupsi KPK adalah bagian dari upaya KPK memberantas korupsi  dengan cara membangun perilaku dan budaya antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi dan pencegahan korupsi melalui perbaikan sistem disertai dengan penindakan. Ketiganya membentuk Trisula Pemberantasan Korupsi yang menjadi strategi KPK.

“Pemberantasan korupsi ini tentu tidak mudah, dibutuhkan strategi yang masif dan strategis,” kata Firli Bahuri, Rabu (7/9) saat meluncurkan Roadshow Bus KPK 2022 di Gedung KPK.

BACA JUGA: UNWCI: Wajar Isu Pidato Firli Masuk Rekomendasi Forum Antikorupsi Asia Tenggara

Menurut Firli, menghadirkan KPK melalui ikon bus di tengah masyarakat diharapkan dapat menjembatani proses edukasi dan kampanye tentang nilai-nilai antikorupsi yang digemakan KPK kepada masyarakat umum.

Mengusung tema “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi”, Bus Antikorupsi menjadi simbolisasi hadirnya KPK di tengah masyarakat, dalam upaya dan semangat pemberantasan korupsi yang tak kunjung henti.

BACA JUGA: Budaya Antikorupsi Makin Membaik, Pengamat: Hasil Kerja Sistemik KPK Era Firli

Bus Antikorupsi KPK ini akan menjelajahi sembila kota tempat persinggahan. Angka sembilan itu sesuai dengan nilai antikorupsi tersebut yaitu Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras.

Sembilan kota itu ada Palembang-Prabumulih-Kayu Agung (Sumatera Selatan),  Metro-Bandar Lampung- Kalianda (Lampung), dan Serang- Cilegon-Tangerang Selatan (Banten).

“Kami ingin betul-betul perilaku antikorupsi itu terbangun dari individu, berkembang kepada kelompok dan komunitas bangsa dan negara sehingga suatu saat kami menginginkan Indonesia itu betul-betul bebas dari korupsi karena setiap individunya ingin membebaskan negeri ini dari praktik-praktik korupsi," kata Firli.

Bus antikorupsi bakal mengkampanyekan nilai-nilai antikorupsi kepada pelajar, mahasiswa maupun penggiat antikorupsi.

"Aktivitasnya banyak, ada yang bentuk sosialisasi kampanye antikorupsi di kampus-kampus. Ada juga yang kepada komunitas, baik itu anak muda, pelajar, mahasiswa, kelompok-kelompok antikorupsi, penggiat antikorupsi, lembaga sosial masyarakat," ujarnya.

Firli juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ikut serta dalam melepas perjalanan Bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi.

Menurut dia, antusiasme tersebut memunculkan optimisme, bahwa masih ada harapan akan Indonesia yang bersih dari korupsi dan peduli akan masa depan Indonesia yang lebih baik lagi.

“KPK tidak akan mampu memberantas korupsi di negeri ini sendirian. Butuh dukungan dari seluruh elemen bangsa, dan peran masyarakat merupakan instrumen penting untuk pemberantasan korupsi,” pesan Firli.

Bus Antikorupsi pertama kali diluncurkan di tahun 2014, dengan nama awal Bus ACLC (Anti-Corruption Learning Center).

Setelah melalui sejumlah perbaikan, pada tahun 2018-2019 Bus Antikorupsi menempuh perjalanan dan hadir di 40 kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

Di tahun 2022, Roadshow Bus Antikorupsi kembali digelar dan sekaligus menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menuju peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang akan digelar di bulan Desember mendatang.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler