GARUT – Bus Kramat Jati jurusan Bandung–Wonogiri bernomor polisi B 7859 AC jatuh ke jurang di Kampung Pangkalan, Desa Sukaratu, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Senin (26/1) pukul 04.30Akibatnya, enam penumpang termasuk sopir tewas seketika dan 22 lainnya luka berat serta ringan
BACA JUGA: Tornado Macet, 30 Penumpang Terjebak Dua Jam
Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group) melaporkan, saat ditemukan warga, posisi bus yang sedang mengangkut 30 penumpang itu berada dalam jurang berkedalaman 200 meter dengan keadaan terbalik dan rusak berat
BACA JUGA: Semen Gresik Minta Polisi Usut Pelaku Penyanderaan
Diduga kuat, bus sempat terguling beberapa kali hingga akhirnya berhenti dengan posisi terbalik ke atas.Evakuasi penumpang yang selamat dan terluka butuh waktu sekitar empat jam
BACA JUGA: Sore Ini Gerhana Matahari Cincin
Namun, berkat kerja keras warga dan jajaran Polres Garut, evakuasi berhasil dilakukan sekitar pukul 09.00.Korban tewas dan terluka dibawa ke Puskesmas Malangbong, CiterasSebagian lainnya dilarikan ke RS Santo Yusuf, Bandung, menggunakan ambulans dari Puskesmas Malangbong.
Kapolres Garut AKBP Rusdi Hartono menyatakan, dari pendataan para korban di Puskesmas Malangbong dan RS Santo Yusuf, jumlah korban tewas enam orangTermasuk sopir bus, Jajang Sepulloh, warga Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, BandungSementara itu, 14 orang mengalami luka berat dan delapan lainnya terluka ringan
Selain sopir, lima korban tewas lainnya adalah MohIman Huzaeni, 44, dan putrinya, Karina, 15, warga Cijawura Girang, Bandung; Tukimin, 40, warga Permata Biru, Cinunuk, Bandung; Ny Sisam, 70, warga Karangbuluan, Klaten, Jawa Tengah; dan Ny Winarsih, 37, warga Permata Biru, Cinunuk, Bandung.
Sampai tadi malam, Rusdi menyatakan belum bisa memastikan penyebab kecelakaan sebelum penyelidikan selesaiNamun, ada beberapa dugaan yang menyebabkan bus nahas itu terjun ke jurangYakni, faktor manusia, medan, kondisi kendaraan, dan cuacaApalagi, jalur Malangbong–Bandrek, termasuk di tikungan Pangkalan, Desa Sukaratu, minim rambu lalu lintas
Namun, berdasar pantauan Radar Tasikmalaya di lapangan, tidak ada bekas rem di aspal jalan dekat lokasi kecelakaanTidak terlihat ada bekas gesekan ban dengan aspal di jalan yang mengarah ke dalam jurangBus seolah-seolah nyelonong begitu saja ke dalam jurangPadahal, jika sopir sempat mengerem, akan ada bekas ban di aspal.
Temuan itu juga menguatkan dugaan bahwa sopir sedang mengantukApalagi, berdasar pengakuan seorang korban selamat, Yanto, sebelum masuk jurang, kecepatan bus tidak berkurang’’Bus meluncur cukup cepat sampai kami tiba-tiba terguling dan mendengar suara tabrakan keras,’’ ungkapnya saat ditemui di Puskesmas Malangbong
Selain itu, kecelakaan dipicu oleh lokasi yang memang rawan kecelakaanTidak tampak adanya pagar pengaman untuk mencegah kendaraan jatuh ke jurangMenurut Ny Cucu, warga yang tinggal di pinggir jurang dekat TKP, tikungan Pangkalan hingga Lewo memang rawan kecelakaan
Bahkan, warga sekitar sudah terbiasa menolong korban kecelakaan di tikungan tersebut’’Namun, kecelakaan besar bus terjun ke jurang dan memakan korban baru terjadi saat ini,’’ ujarnya(pap/nal/jpnn/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambon Kembali Normal
Redaktur : Tim Redaksi