Bus Masuk Jurang, Mayoritas Penumpang Perempuan dan Anak-anak

Senin, 07 November 2016 – 08:02 WIB
PO Teguh yang sarat penumpang terperosok ke dalam jurang di wilayah Desa Ketenger, tepatnya di kawasan wisata Curug Gede, Minggu (6/11) kemarin. Foto: Dimas Prabowo/Radar Banyumas/JPNN.com

jpnn.com - BATURADEN – Kecelakaan terjadi Desa Ketenger, Baturaden, Purwokerto, Banyumas, Jateng, tepatnya di kawasan wisata Curug Gede, Minggu (6/11) kemarin.

Sebuah bus sarat penumpang terpersok ke dalam jurang. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

BACA JUGA: Dua Minggu Menjabat, Dirut KBS Sudah Kesal

Namun 28 penumpang yang kebanyakan terdiri dari perempuan dan anak mengalami luka-luka hingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Sopir  mikrobus naas, Rudi Setiawan (40), warga Desa Tarakan, Kecamatan Paguyangan Brebes mengatakan, bus bernomor polisi R 1446 DA ini berangkat membawa rombongan Majelis Ta'lim Khoeriyah, Pamijen, Sokaraja, sejak pukul 08.00.

BACA JUGA: Warga Tolak Investor Tebu

Rombongan tersebut berwisata ke Curug Gede, Baturraden.

Siang hari sekitar pukul 12.45, rombongan bermaksud  pulang. "Karena saya lelah, kernet Sutrisno yang menggantikan saya nyopir pulangnya," kata Rudi.

BACA JUGA: Wali Kota Luruskan Pernyataan "Siap Pimpin Massa Demo Hari Ini"

Saat perjalanan pulang tak jauh dari  Curug Gede di jalan yang menanjak, bus tersebut tak berhasil melewati tanjakan. "Telat ngoper gigi," ujar Rudi.

Seketika, Rudi yang berada di samping Sutrisno (40) yang sedang menyetir, langsung meloncat turun bermaksud mengganjal roda belakang bus.

Namun saat diganjal, bus terus meluncur mundur dan akhirnya terperosok ke dalan jurang dengan kedalaman sekitar 8 meter.

Peristiwa ini membuat geger warga sekitar dan segera melaporkannya ke polisi.

Akibat peristiwa ini, para penumpang dievakuasi warga dan petugas, serta  dilarikan ke RST Wijayakusuma dan Puskesmas Baturraden.

Dari pantauan Radarmas (Jawa Pos Group), para penumpang mengalami patah tulang begitu juga dengan kernet yang pada saat itu menggantikan sopir,  Sutrisno.

Salah seorang penumpang, Destia (14), warga Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur yang mengalami patah tulang mengungkapkan, suasana mencekam terjadi saat bus tak kuat menanjak.

"Saat itu bus nggak kuat menanjak. Semua pada teriak Allahu Akbar," katanya dengan wajah masih terlihat syok.

Kanit Laka Lantas Polres Banyumas Ipda Kuat Widodo mengatakan, pihaknya saat ini masih menyelidiki penyebab kecelakaan.

"Sementara kami masih melakukan penyelidikan. Dugaan sementara bus gagal menanjak karena pengemudi bus telat mengoper persneling," pungkasnya. (ali/din/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilarang Merokok dan Makan Pinang di Kampus!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler