jpnn.com, JAKARTA - Seniman Butet Kartaredjasa yang sangat pro-Jokowi menginginkan Menko Polhukam Mahfud MD menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Hal itu diungkap kolumnis kondang Dahlan Iskan dalam tulisannya, Disway edisi Selasa (19/9).
BACA JUGA: Membongkar Pikiran Ganjar: Mahfud MD Pas jadi CawapresÂ
Konon keinginan Butet itu tidak pernah berubah. Pun ketika Ganjar masih jadi jagoan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk capres 2024. Saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih punya jago lain yang lebih diinginkan.
"Pak Mahfud MD harus jadi pasangan Ganjar," demikian Dahlan mengutip kalimat Butet saat mereka bertemu beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Kasus Rempang, LBH Pelita Umat: Demi Investasi, Rakyat dan Tanah Melayu Dikorbankan
Pada saat itu, kata Dahlan, Jokowi seperti punya gacoan lain, yakni Menteri BUMN Erick Thohir. Namun, Butet mengngotot harus Mahfud.
Setelah konstelasi berubah, yakni saat Jokowi seperti tidak lagi menjagokan Ganjar, tetapi terkesan mendukung Prabowo, Butet juga tidak mengubah pendiriannya.
BACA JUGA: Pengamat Sebut Ganjar Pemimpin Autentik, Bukan Boneka Partai
"Saya tetap ingin Pak Mahfud menjadi pasangan Pak Ganjar," begitu Dahlan menirukan jawaban Butet saat mereka berkomunikasi kemarin malam, Senin (18/9).
Dahlan mengaku sengaja menghubungi Butet. Sebab, saat bertemu dua minggu lalu mereka tidak sempat mengobrol politik.
'Kami lebih sibuk bicara soal bambu –yang akan dikembangkan secara khusus oleh Bupati Magetan Suprawoto," kata Dahlan melalui tulisannya.
Bagaimana kalau Bu Mega tidak memasangkan Pak Mahfud dengan Ganjar? Namun lebih memilih, misalnya, Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa?
Menjawab pertanyaan Dahlan itu, Butet mengaku sangat optimistis Bu Mega sudah 'makrifat politik.
"Bu Mega pasti memilih jadi negarawan. Tidak transaksional," demikian Dahlan menirukan respons Butet.
Lantas kenapa Butet menginginkan harus Pak Mahfud yang jadi cawapres pendamping Ganjar?
Menurut Butet, Prof Mahfud MD itu punya pengalaman komplet, baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
"Juga sebagai akademisi sudah mentok, sudah sampai profesor," begitu Dahlan mengutip jawaban Butet.
Selain itu, kesungguhan Mahfud menegakkan keadilannya dipandang sangat nyata.
"Dan dia pemberani, jujur, mewarisi sifat-sifat Gus Dur," Dahlan mengutip perkataan Butet.
Menurut Butet, sebagai orang Madura dan NU, religiusitas Mahfud MD tak terbantahkan.
"Urusan hukum dan agama, mutlak menjadi kekayaan Prof MMD," tulisan Dahlan menirukan penjelasan Butet.
Masih ada lagi kelebihan lain terkait masalah pribadi, Mahfud tidak punya cacat dalam kehidupan rumah tangga.
Dari penjelasan Butet kepada Dahlan, Ganjar pernah sekali ke rumahnya. Namun, mereka beberapa kali bertemu di suatu acara.
Butet juga bertemu saat Ganjar mendampingi Megawati meresmikan patung Bung Karno di Omah Petruk milik Rama Sindhunata, di Pakem, Kaliurang.
Dahlan lantas menanyakan apakah Butet pernah menyampaikan kepada Ganjar perlunya berpasangan dengan Pak Mahfud?
"Saya sampaikan. Pak Mahfud itu satrio piningit," Dahlan menirukan jawaban Butet.(*/disway/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam