jpnn.com, DEPOK - Warga Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok menangkap hewan seperti babi yang diduga sebagai babi ngepet, Selasa (27/4) sekitar pukul 00.20 WIB.
Penangkapan babi ngepet berwarna hitam itu sudah terencana, lantaran sudah sering terjadi warga kehilangan uang.
BACA JUGA: Lihat, Babi Ngepet Berkeliaran di Jalan, Hilang Saat Dikejar Warga
Sejumlah warga percaya, insiden uang hilang itu terkait dengan adanya babi ngepet.
“Ya untuk sampai saat ini, ya itu memang babi ngepet,” kata Ketua RW4 Kelurahan Bedahan, Absul Rosad kepada Harian Radar Depok, Selasa (27/4).
BACA JUGA: Warga Depok Tangkap Hewan yang Diduga Babi Ngepet, Ini Kata Mbah Mijan
Abdul mengatakan, penangkapan babi ngepet itu sudah direncanakan mereka sejak sebulan yang lalu.
Hal itu dilakukan karena warga sering kehilangan uang dan sempat beberapa kali melihat kemunculan babi saat ada kejadian uang hilang.
BACA JUGA: 2 Intel Salat di Masjid Dekat Rumah Munarman, Lantas Suasana Mencekam
“Ya kalau untuk melakukan aksi, kami sampai berminggu-minggu. Bulan lalu sering terjadi kehilangan. Jadi ini bukan baru sekali (babi ngepet). Kejadiannya itu dia sudah pernah tertangkap, cuma yang nangkepnya masih menggunakan pakaian. Jadi hilang babinya,” katanya.
Abdul menyampaikan, babi ngepet ini pernah dicoba untuk ditangkap sewaktu masih dalam wujud manusia.
Namun, saat ditangkap, orang yang diduga babi ngepet itu kabur dengan memakai jubah hitam.
“Babinya hilang. Jelang berapa minggu lagi, beraksi lagi, ketahuan warga lagi, dia menghilang lagi. Jadi malam tadi, sebelum berubah wujud jadi babi, semalam itu pakai jubah hitam,” kata Abdul.
Dia menceritakan, warga sudah berjaga dan siap untuk menangkap babi ini. Saat babi tiba dan akan melakukan aksi ketiga kalinya, warga langsung tanpa busana demi menangkap makhluk jadi-jadian itu.
“Sudah memantau, jadi lampu pada dimatikan, karena semalam terang bulan juga. Jadi memang benar-benar jelas, itu mulai dari dia berbentuk orang dengan jubah hitam sampai dia berubah jadi babi ngepet, jelas. Itu warga sudah ngintip semua dari rumah masing-masing,” katanya.
Dia menerangkan, penangkapan babi ngepet ini cukup unik. Sebab, orang yang menangkap harus dalam keadaan tanpa sehelai benang pun menempel di tubuhnya.
Total ada tujuh orang yang melakukan penangkapan terhadap binatang yang diduga siluman tersebut.
“Jadi bagi warga yang enggak melepas pakaian enggak bisa melihat," imbuhnya.
Abdul menuturkan, setelah tertangkap, babi ini ditaruh di sebuah kandang buatan yang berada di rumah warga.
Dia juga mengultimatum, jika tidak ada yang mengaku atau mengambil babi ini, warga di sana akan membunuh babi tersebut.
“Jadi sampai magrib, enggak ada pihak yang datang (mengambil babi ini), terpaksa kami musnahkan,” katanya.
Kemarahan warga terhadap babi itu bukan tanpa alasan. Sebab, belakangan warganya banyak yang mengaku kehilangan uang di dalam rumah mereka.
“Yang jelas kehilangan uang, termasuk saya sendiri. Saya hilang Rp 900 ribu, belum warga lain Rp 2 juta, Rp 3 juta, Rp 500 ribu, variatif,” katanya.
Sementara itu , salah satu warga RT2/4 Kelurahan Bedahan, Suhanda mengatakan, babi itu akhirnya dipotong pada siang harinya, lantaran warga khawatir babi itu bisa kabur dan menghilang.
Selain itu, kehadiran babi itu juga menyebabkan kerumunan akibat masyarakat yang penasaran.
“Babi sudah kami potong karena untuk mencegah terjadinya kerumunan warga yang lebih besar, dari malam hingga siang ini memang cukup banyak warga yang datang ke lokasi, ini sudah hasil musyawarah dengan aparat keamanan,” ujar Suhanda yang menjadi eksekutor.
Suhanda mengaku, tidak merasa kesulitan saat memotong babi berwarna hitam itu. hal itu lantaran babi tidak melakukan perlawanan sama sekali.
“Karena kondisi babi sudah lemas. Babi kami potong buntut terlebih dahulu, kemudian baru kepalanya. Keluar darah segar seperti layaknya memotong ayam atau kambing,” katanya.
Setelah dipotong menjadi tiga bagian, babi tersebut dikubur di kebun tak jauh dari lokasi penemuan awal.
“Sekarang sudah dikubur di dekat lokasi penangkapan,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Kapolsek Sawangan, AKP Rio Mikael Tobing menegaskan, sampai saat ini fakta yang ditemukan pihaknya adalah hewan tersebut murni babi.
“Kalau terkait temuan babi, kami bicara faktanya,” kata dia.
Rio mengakui, dia sempat menerima laporan ada warga yang menangkap seekor babi yang diduga babi ngepet.
“Nah terkait dengan penanganannya karena dikhawatirkan timbul kerumunan massa, akhirnya kami bubarkan, sebab sekarang masih pandemi Covid-19,” katanya.
“Soal adanya warga yang sering kehilangan uang, kami belum dapat laporannya. Kami pun baru tahu katanya sering terjadi pencurian," ujarnya.
Rio mengatakan, dari fakta yang ada, tidak ditemukan keanehan pada babi tersebut. Secara fisik kondisi babi saat ditemukan normal seperti babi hutan dan ukurannya kecil.
“Kalau ada yang bilang dari besar terus mengecil faktanya saat anggota ke sana ditemukan kecil,” katanya.
Rio menegaskan, pihaknya tak ingin mengambil kesimpulan hanya berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat.
“Kami belum bisa menyimpulkan karena faktanya yang kami temukan hanya seekor babi,” ucapnya.
Dia berharap, warga tetap tenang dan tidak menimbulkan kegaduhan dengan adanya kejadian tersebut.
“Apabila ada yang merasa kecurian agar segera menghubungi aparat supaya segera ditangani,” kata Rio. (rd/dra)
Redaktur & Reporter : Adek