jpnn.com - JAKARTA – Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) Maurin Sitorus mengatakan dibutuhkan dana sekitar Rp 500 triliun untuk membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan non MBR.
“Diperkirakan dana awal yang dapat terkumpul dalam Tabungan Perumahan Rakyat sebesar Rp 50 triliun, akan tetapi untuk kebutuhan perumahan per tahunnya dibutuhkan dana Rp 500 triliun,” ujar Maurin, Rabu (9/3).
BACA JUGA: UU Tapera Disoal, KemenPU Siap Tarung di MK
Menurut Maurin, ke depan membeli rumah akan semakin sulit. Pasalnya, masalah perumahan pasti jauh lebih sulit dari sekarang dan tidak bisa ditangani dalam jangka waktu pendek. Oleh karenanya, pemerintah mengeluarkan kebijakan Tapera untuk menangani masalah perumahan.
Mengenai masalah perumahan ini, Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy menyanggupi mewujudkan program sejuta rumah.
BACA JUGA: 27 Juta Penduduk Punya NPWP, yang Serahkan SPT Hanya Segini
“Kami merasa terpanggil untuk membangun perumahan bersubsidi. Untungnya memang sedikit tapi ini adalah suatu kewajiban. Kami juga melihat ada potensi bisnis di situ. REI siap membantu membangun perumahan untuk MBR apabila ada demandnya,” papar Eddy Hussy.(esy/jpnn)
BACA JUGA: DPD Sarankan Genjot Pajak Tambang, Laut dan Perkebunan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinclong, Wika Kantongi Kontrak Baru Rp 1,33 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi