Butuh Banyak IPO untuk Capital Inflow

Kamis, 10 November 2011 – 02:48 WIB

JAKARTA - Otoritas pasar modal berupaya keras membujuk lebih banyak perusahaan untuk melakukaninitial public offering?(IPO) atau listing di lantai bursaItu sebagai upaya mewadahi aliran dana masuk (capital inflow) yang belakangan semakin deras.
      
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), Nurhaida, mengatakan peningkatan jumlah emiten atau perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai salah satu cara paling penting untuk mengantisipasi aliran dana masuk

BACA JUGA: Samsung Perluas Pasar

"Jumlah emiten ini memang menjadi daya tarik bagi investor terutama asing karena semakin banyak maka semakin banyak pilihan investasi," ungkapnya dalam seminar pasar modal di gedung BEI, Rabu (9/11)


Maka, menurutnya, mutlak diperlukan peningkatan jumlah emiten dan itu sangat terkait dengan tugas Bapepam LK bersama BEI

BACA JUGA: ADM Luncurkan All New Xenia

"Sejauh ini kami terus melakukan berbagai upaya
Termasuk menyederhanakan persyaratan, proses, dan prosedur umum," akunya.
      
Dalam rangka penyederhanaan dan rasionalisasi peraturan itu pihaknya telah melakukan revisi peraturan salah satunya no.IX.A.2 tentang publikasi prospektus ringkas setelah penelaahan Bapepam LK, dan memberi kemungkinan emiten untuk menunda masa penawaran umum.
      
Secara total Bapepam LK sudah merevisi empat peraturan terkait agar memberikan kemudahan kepada emiten dan calon emiten tanpa mengurangi prinsip keterbukaan dan good corporate governance

BACA JUGA: BII Terbitkan Surat Utang Rp 6 Triliun

"Kami juga selalu berkomunikasi dengan perusahaan yang berniat go private tentang apa sebenarnya masalah merekaKami katakan bahwa menjadi perusahaan publik lebih baik," jelasnya.
      
Sampai dengan awal November ini, perusahaan tercatat di BEI sudah mencapai 438 perusahaanMasih akan bertambah lagi dan tahun depan BEI menargetkan bertambah sebanyak 25 perusahaan lagi.
      
Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), tahun lalu aliran modal tercatat mencapai USD 800 miliar di pasar globalDari jumlah tersebut, yang mengaliri pasar Asia mencapai USD 400 miliar dan 70 persen di antaranya masuk ke India dan TiongkokSementara sisanya"masuk ke emerging market termasuk Indonesia.

Dana asing yang masuk ke dalam negeri sejak"2010 hingga akhir semester I/2011 telah mencapai USD 45 miliarSementara periode Januari - Juni 2011 mencapai USD 19 miliarSementara investasi langsung oleh pemodal asing atau?foreign direct investment?(FDI) sejak awal 2011 mencapai Rp39,5 triliun, atau setara Rp 4 triliun.

Di data perdagangan BEI, tercatat hingga akhir kuartal III/2011 asing masih melakukan pembelian bersih sebesar Rp15,6 triliunJumlah tersebut turun dari?net buy?asing pada semester I/2011 yang mencapai Rp 21,37 triliunSelama periode Juli "September 2011, asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) hingga Rp1,6 triliun.

Pengamat Ekonomi, Anggito Abimanyu, mengatakan hal yang samaMenurutnya, IPO harus lebih banyak lagi baik dari BUMN maupun korporasi agar capital inflow di pasar modal segera tertanam di sektor riil"Ketika dana itu masuk ke perusahaan tercatat melalui pasar modal, bisa segera digunakan untuk ekspansi ke sektor riil oleh masing-masing korporasi," terangnya.

Pasar modal Indonesia, menurutnya, relatif kecilPeningkatan jumlah emiten dinilai sangat penting agar dana investasi tidak banyak mampir di tempat yang sama"Jangan sampai itu-itu saja yang diperdagangkan nanti malah terjadi bubble," ucapnya.

Direktur Utama BEI, Ito Warsito, mengatakan ada tiga pihak yang dituju untuk melantai di bursa yaitu perusahaan BUMN, pengelola Sumber Daya Alam Indonesia, dan debitur besar perbankan yang belum go public.
      
Ito mengatakan dari ratusan BUMN di Indonesia, baru 18 perusahaan negara berstatus TbkKhusus sektor perkebunan, belum ada satupun PTPN yang berjumlah 14 melakukan penawaran umum saham perdana"Padahal semua perusahaan perkebunan swasra sudah listingNegara punya banyak perusahaan kebun, tapi belum ada," ungkapnya.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan 5500 Tiket


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler